Risma Menyerah, Trem Surabaya Tinggal Kenangan

Konten Media Partner
11 Desember 2018 14:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Risma Menyerah, Trem Surabaya Tinggal Kenangan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akhirnya menyerah untuk merealisasikan proyek angkutan massal cepat trem yang sudah Ia gagas sejak awal menjabat di tahun 2010 lalu.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Risma mengatakan, saat ini untuk bisa merealisasikan proyek trem yang sudah lama Ia rencanakan itu kondisinya susah. Terlebih waktu jabatannya hanya tersisa dua tahun ke depan.
Masa jabatan Wali Kota Risma akan habis di tahun 2021 mendatang. Sedangkan saat ini, kejelasan proyek trem terutama masalah pendanaan fisik dan infrastruktur juga tak kunjung jelas.
Hal tersebut menjadi kendala utama yang akhirnya harus menyerah pada kenyataan untuk tidak mengejar realisasi proyek trem.
“Nggak bisa (terealisasi), karena aku tinggal dua tahun. Sedangkan konstruksi angkutan massal itu butuh dua tahun, jadi nggak mungkin aku (yang merealisasikan),” kata Wali Kota Risma
Trem sempat masuk dalam RPJMN yang rencananya akan didanai oleh pemerintah pusat. Namun sampai saat ini aliran dana dari pusat belum sampai ke Surabaya untuk angkutam massal cepat itu.
ADVERTISEMENT
Pemkot Surabaya juga sudah sempat membuka opsi untuk melakukan pendanaan dengan sistem tender melibatkan swasta. Namun, lagi-lagi ada kendala terkait kelembagaan yang bisa melakukan upaya tender.
Meski memastikan bahwa proyek trem tidak akan terealisasi dalam waktu dua tahun ke depan, di akhir masa jabatannya, Wali Kota Risma mengaku bahwa ia sudah berupaya maksimal.
“Aku sudah lakukan banyak upaya. Sudah sejak sepuluh tahun yang lalu, tapi ternyata nggak bisa terealisasi untuk yang trem,” tegasnya.
Padahal, Wali Kota Risma sudah menyiapkan rute utara – selatan untuk trem. Direncanakan akan melintas dari Joyoboyo sampai Tunjungan. Namun nyatanya sampai saat ini realisasi proyek itu belum terjadi.
Hal ini yang akhirnya membuat Risma mengambil langkah lain. Yaitu mengubah penyediaan angkutan massal dari trem ke angkutan moda bus. Bus Suroboyo ini kini sudah mulai beroperasi.
ADVERTISEMENT
“Ya kita pakai bus saja. Bus Suroboyo kita perbanyak. Karena kalau platformnya trem dipastikan nggak bisa, dilihat masa konstruksinya sudah nggak bisa,” katanya.
Akan tetapi, Risma mengatakan rencana penyediaan angkutan massal di Surabaya akan tetap ada. Dan sangat memungkinkan bahwa angkutan massal trem ini bisa diwujudkan suatu saat nanti.
“Bisa nanti dilajutkan oleh siapa nanti. Atau yang pas mungkin dilakukan oleh PT KAI,” katanya. Sebagai BUMN milih pemerintah dan menguasai soal kereta sehingga sangat memugkinkan untuk direalisasikan oleh mereka.
Kalaupun nanti ada trem yang terealisasi, maka Risma mengatakan bahwa angkutan Bus Suroboyo bisa ditata lagi. Termasuk misalnya dialihkan ke rute yang lain. Misalnya diletakkan ke rute timur barat.[ifw/ted]