Rusuh Suporter Persik-PSIM: 3 Orang Dibekuk, Parang dan Molotov Disita

Konten Media Partner
3 September 2019 8:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rusuh Suporter Persik-PSIM: 3 Orang Dibekuk, Parang dan Molotov Disita
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kediri (beritajatim.com) – Sebanyak tiga suporter ditangkap atas kasus kerusuhan antarsuporter Persikmania (pendukung Persik Kediri) dengan Brajamusti (pendukung PSIM Yogyakarta) yang terjadi pada Senin malam (2/9). Selain itu, sejumlah barang bukti seperti senjata tajam, petasan, dan alat pukul baseball juga disita.
ADVERTISEMENT
“Kita lakukan pendalaman, kita periksa, dan kita inventarisasi kerugian yang terjadi. Kerusakan kendaraan roda dua dan empat akibat kerusuhan ini,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Kediri, AKBP Anthon Haryadi, Selasa (3/9).
Anthon memimpin langsung proses pengamanan bentrok antarsuporter tersebut. Bahkan, ia sempat terkena pukulan dari kelompok suporter. Pemisahan kedua kubu suporter, melokalisir kelompok suporter PSIM Jogja di Taman Tirtayasa Kediri, hingga pemulangan mereka berlangsung sejak bentrok pecah sampai dini hari.
Personel Brimob dan Anggota Kodim 0809 Kediri juga dilibatkan dalam memecah kelompok massa Persikmania yang sempat berkumpul di kawasan Taman Tirtayasa.
Massa Persikmania sempat menolak pulang, karena meminta pertanggungjawaban kerusuhan dan kendaraan mereka yang rusak. Mereka baru membubarkan diri setelah Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, berjanji mengurus penyelesaian kerusuhan kendaraan tersebut.
ADVERTISEMENT
Anthon mengatakan, dari laporan yang diterima, jumlah korban luka akibat bentrok ini sebanyak 8 orang suporter dari Persikmania dan 10 orang suporter PSIM Jogja, juga dua orang anggota kepolisian.
Pihaknya tengah mencari 'dalang' kerusuhan itu. Mengingat dari hasil sweeping yang dilakukan polisi, ditemukan benda-benda berbahaya. Seperti celurit, pemukul baseball, bom molotov, kembang api, petasan, dan samurai.
“Barang bukti sudah kita amankan dari hasil pemeriksaan. Kita cari pemiliknya. Apakah ada unsur perencanaan dalam kasus ini, masih kita dalami, bisa jadi demikian (direncanakan-red),” kata AKBP Anthon.
Sementara itu, suporter PSIM Jogja yang datang di Kota Kediri ada dua kelompok, yakni Maiden dan Brajamusti. Dari hasil penjualan tiket Panpel Persik Kediri diketahui jumlah kelompok Maiden sebanyak 150 orang, sedangkan Brajamusti sebanyak 350 orang.
ADVERTISEMENT
Sehingga jumlah total mereka sekitar 500 orang. Selain mereka yang nonton langsung, ada sejumlah suporter yang berada di luar Stadion Brawijaya. Mereka memarkir kendaraannya di kawasan Taman Tirtayasa Kediri dan seputaran stadion.
Diketahui, bentrok antarsuporter terjadi saat pertandingan antara tuan rumah Persik Kediri menjamu PSIM Yogyakarta memasuki menit akhir babak kedua. Aksi saling lempar botol bekas air mineral berubah menjadi baku hantam dan tembakan petasan. Kerusuhan meluas hingga ke luar stadion, tepatnya di seputaran SMAN 8 Kota Kediri dan Taman Tirtayasa.
Sebanyak 231 unit sepeda motor rusak, dan tiga unit mobil hancur. Selain itu, fasilitas Taman Tirtayasa juga rusak berat. Bahkan, perangkat komputer di pos parkir taman raib dan ditemukan di mobil salah satu suporter. [nng/suf]
ADVERTISEMENT