Sandiaga Uno: Pemimpin Itu Apa Adanya, Bukan Ada Apanya

Konten Media Partner
29 November 2018 16:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno: Pemimpin Itu Apa Adanya, Bukan Ada Apanya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Bogor (beritajatim.com) - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno, mengunjungi sentra industri sepatu di Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor pada Kamis (29/11/2018). Tempat itu merupakan salah satu sentra pengrajin sandal, sepatu, dan tas yang ada di Kabupaten Bogor. Kurang lebih ada 2.000 orang pelaku usaha UKM dan ada lebih dari 10.000 pekerja yang diberdayakan dalam usaha ini.
ADVERTISEMENT
Kunjungan ini memang tidak direncanakan dan baru satu hari disetujui. Sandi berbicara di bawah tenda, duduk di tengah-tengah para pelaku usaha dan pengepul sepatu yang ingin mencurahkan isi hatinya kepada mantan Wakil Gubernur DKI tersebut.
“Saya memang lebih suka begini, tapi tendanya masih termasuk mewah. Saya tidak mau berjarak dengan masyarakat. Kalau enggak direncanakan, jadi terasa lebih wajar tanpa pencitraan. Pemimpin itu harus apa adanya, bukan ada apanya,” terang Sandi, Kamis (29/11/2018).
H. Lutfi, seorang pemilik pusat kerajinan, mengeluhkan persaingan yang mulai tidak sehat. Padahal, Taman Sari bisa memproduksi 1.000 kodi dan 20 ribu pasang sepatu.
“Pasar sekarang pembayaran banyak tersendat. Impor membanjir dari China. Mereka jual murah dan kuat, ini membuat persaingan tidak sehat. Belum lagi, persaingan dengan pengrajin lain,” terang H. Lutfi.
ADVERTISEMENT
Hal senada diungkapkan Ketua UKM dan Pengrajin Taman Sari, Acu Juanda, yang mengaku belum punya brand atau merek, sehingga belum bisa setenar Cibaduyut.
“Kami enggak punya brand, Pak. Jadi hanya sebatas pengrajin dan pengepul. Padahal, merek-merek terkenal memesan sepatu di tempat kami. Serbuan importir dari China makin memperparah kondisi ini,” jelas Acu.
Sandi berjanji bakal menyerap aspirasi ini dan akan memperbaiki kondisi yang disampaikan H. Luthfi dan Acu.
“Gerak OK OCE sudah kita perkenalkan di setiap daerah yang kita kunjungi. Tiap daerah akan punya nama sendiri, disesuaikan dengan karakteristik masing-masing. Karena setiap kota atau kabupaten punya karakteristik tersendiri, seperti industri sepatu Sukaresmi di Taman Sari ini,” kata Sandi.
“Akan kita ciptakan gerakan yang kolaboratif dan partisipatif dari masyarakat. Gerakan ekonomi yang datang dari, oleh dan untuk masyarakat. Dari sekarang juga, kita bersama-sama menjemput perubahan ekonomi di negeri ini. (Tahun) 2019 harus ada pemerintahan yang kuat dan fokus pada masalah ekonomi, khususnya pada penyediaan dan penciptaan lapangan kerja, serta harga-harga kebutuhan pokok yang stabil dan terjangkau. Termasuk di Industri sepatu di Kabupaten Bogor ini,” tutup Sandi. [hen/but]
ADVERTISEMENT