SNC10: Tak Sulit Jadi Kapten di Madura United

Konten Media Partner
9 Maret 2019 12:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SNC10: Tak Sulit Jadi Kapten di Madura United
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pamekasan (beritajatim.com) – Slamet Nurcahyo diplot sebagai kapten tim kala Madura United FC bentrok melawan Persija Jakarta pada babak penyisihan Grup D Piala Presiden di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jum’at (8/3/2019) kemarin.
ADVERTISEMENT
Pada laga tersebut, kapten utama skuad berjuluk Laskar Sape Kerrab terpaksa harus absen karena tengah menjalani program pemusatan latihan alias Training Centre (TC) bersama Timnas Indonesia Senior, yakni Greg Nwokolo dan Fachruddin Aryanto.
Absennya dua kapten dan wakil kapten tersebut, membuat pemain bernomor punggung 10 dalam skuad kebanggan suporter Madura Bersatu menjadi pilihan ketiga alias wakil kapten kedua dalam skuad. Sekaligus bakal memimpin rekan-rekannya di turnamen yang digelar sejak 2015 silam.
“Tidak sulit jadi kapten disini (Madura United), baik di lapangan ataupun di luar lapangan. Karena di Madura lebih mengutamakan kekeluargaan, jadi semua lebih mudah mengarahkan,” kata Slamet Nurcahyo, dikutip dari website resmi Madura United FC, Sabtu (9/3/2019).
Ungkapan Slamet Nurcahyo bukan tanpa alasan, terbukti saat bertanding melawan Macan Kemayoran pada laga kedua fase grup Piala Presiden. Madura United status kapten tim juga bergilir dari Slamet ke pemain lain dalam durasi waktu 90′ menit laga berlangsung.
ADVERTISEMENT
Bahkan pasca Slamet ditarik keluar digantikan David Laly, jabatan kapten tim diserahkan kepada sosok Asep Berlian. Demikian juga saat Asep Berlian ditarik keluar, jabatan kapten pun diserahkan kepada Zah Rahan Krangar.
Pada laga perdana babak penyisihan grup kala bentrok melawan tuan rumah PSS Sleman, jabatan kapten Madura United juga tercatat berganti ke tiga pemain berbeda. Masing-masing Greg Nwokolo, Fachruddin Aryanto dan Slamet Nurcahyo. [pin/ted]