Suramadu Gratis Dikritik, Ikatan Keluarga Madura Angkat Bicara

Konten Media Partner
30 Oktober 2018 11:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suramadu Gratis Dikritik, Ikatan Keluarga Madura Angkat Bicara
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Surabaya (beritajatim.com) - Penggratisan Jembatan Nasional Suramadu oleh Presiden RI Jokowi beberapa waktu lalu masih menjadi pro kontra dan polemik di tengah masyarakat. Politikus di kubu oposisi mengkririk keras kebijakan populis itu dan menilai kebijakan berbau politis, karena mendekati Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Terlebih lagi Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga ikut berkomentar dan meminta penjelasan kepada pemerintah mengapa hanya Suramadu yang digratiskan.
Relawan Jokowi-Ma'ruf Amin (RJM) dan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Keluarga Madura (Ikama) berada di depan mendukung kebijakan Presiden Jokowi yang membebaskan biaya masuk Jembatan Nssional Suramadu.
"Setelah mengamati dan mempelajari manfaat Suramadu, kami bersama Ikama sepakat untuk mendukung pembebasan tarif tol jembatan Suramadu," kata penasihat RJM, Syaiful Ma'arif kepada wartawan di Surabaya.
Menurut Syaiful, kebijakan Jokowi menggratiskan jembatan Suramadu, bukan tanpa pertimbangan. Sebelum kebijakan itu diambil, Jokowi sudah mempertimbangkan usulan dari ulama, tokoh masyarakat dan kepala daerah di Madura.
Dirinya menilai sudah selayaknya semua pihak mendukung upaya mensejahterakan masyarakat Madura dengan pembebasan tarif Suramadu. "Bersama Ikama, RJM ingin menyampaikan Suramadu sudah saatnya bebas dari bea tol," tegasnya.
ADVERTISEMENT
RJM dan Ikama, lanjutnya, sudah menganalisa manfaat keberadaan Suramadu bagi masyarakat Madura. Ini karena dilihat dari segi pendapatan, masyarakat Madura masih jauh dari Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.
"Ternyata, apa yang menjadi harapan kita, khususnya warga Madura telah dikabulkan oleh presiden. Itu semua untuk keadilan masyarakat. Selama ini, SDM di Madura memang masih rendah," jelasnya.
Ketua RJM Djadi Galajapo menambahkan, ada kegelisahan di kalangan masyarakat tentang suara negatif Jokowi atas kebijakan membebaskan tarif Suramadu. "Kalau sudah nol tol, ini bukan kampanye. Ini bagian dari keadilan terhadap masyarakat Madura," tegasnya.
Dukungan serupa disampaikan Ketua DPP Ikama, HM Rawi. "Intinya, selama pembebasan bea tol Suramadu untuk mensejahterakan masyarakat Madura, kita mendukung. Dengan tol gratis, akan membangkitkan perekonomian di Madura," pungkasnya. (tok/kun)
ADVERTISEMENT