Terbang Pengenalan Rute Baru, Sumenep-Pulau Pagerungan Hanya 1 Jam

Konten Media Partner
18 September 2019 15:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terbang Pengenalan Rute Baru, Sumenep-Pulau Pagerungan Hanya 1 Jam
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sumenep (beritajatim.com) – Rute baru penerbangan perintis dari Bandara Trunojoyo Sumenep menuju Pulau Pagerungan, Rabu siang diujicobakan.
ADVERTISEMENT
Pesawat jenis Cessna Grand Caravan milik maskapai Susi Air, usai menurunkan penumpang dari Bawean ke Sumenep, meneruskan penerbangan ke Pulau Pagerungan. Hanya saja, dalam uji coba terbang sekaligus pengenalan rute baru tersebut tidak mengangkut penumpang.
“Terbang pengenalan rute ini hanya diikuti pilot dan co pilot karena kepentingannya teknis. Kru pesawat ini kan harus paham, sepanjang rute Sumenep – Pagerungan itu ada berapa pulau yang dilewati, kondisinya seperti apa, kalau terjadi emergancy harus mendarat dimana, itu semua ada SOP nya Pilot,” kata Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep, Indra Triyantono, Rabu (18/09/2019).
Ia menjelaskan, setelah uji coba terbang ini berjalan lancar, maka pekan depan dijadwalkan dilakukan penerbangan perdana Sumenep – Pagerungan dengan mengangkut penumpang. “Pesawat yang digunakan ini hanya berkapasitas 10 penumpang, tanpa bagasi. Sehingga barang bawaan penumpang dibatasi, karena hanya bisa diletakkan di cabin,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Bandara Pagerungan di Pulau Pagerungan, Kecamatan Sapeken, Sumenep merupakan bandara yang dikelola oleh salah satu kontraktor kontrak kerja sama (K3S) migas, yakni Kangean Energy Indonesia (KEI). Selama ini, bandara tersebut hanya dipergunakan untuk kepentingan dan kelancaran operasional perusahaan tersebut.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep kemudian melayangkan surat permohonan ke Kemenkeu, SKK Migas, dan Kangean Energy Indonesia (KEI) untuk memanfaatkan Bandara Pagerungan sebagai bandara penerbangan perintis. SKK migas dan KEI sudah menyetujui permohonan tersebut. Hingga akhirnya di awal September 2019 turun SK Menteri Perhubungan tentang perubahan status Bandara Pagerungan, dari bandara khusus menjadi bandara umum.
“Masyarakat umum sekarang bisa ke Pagerungan menggunakan pesawat Susi Air. Waktu tempuhnya hanya 1 jam dari Bandara Trunojoyo. Jauh lebih efektif dibanding naik kapal laut yang membutuhkan waktu belasan jam untuk sampai di Pulau Pagerungan,” papar Indra. (tem/kun)
ADVERTISEMENT