UMM dan Kemendikbud Kenalkan Aplikasi KBBI Berisi Bahasa Daerah

Konten Media Partner
21 September 2018 14:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
UMM dan Kemendikbud Kenalkan Aplikasi KBBI Berisi Bahasa Daerah
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Malang(beritajatim.com) - Disamping sebagai alat komunikasi dan identitas seseorang, bahasa adalah alat pemersatu bangsa. Bahasa yang baik adalah bahasa yang terus mengalami penambahan kosa kata serta berhasil diaplikasikan dalam lisan maupun tulisan.
ADVERTISEMENT
Mengingat pentingnya hal tersebut Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bekerjasama dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI menggelar kegiatan diseminasi bahasa Indonesia.
Mengusung tema Diseminasi Pedoman Acuan Kemahiran Berbahasa, kegiatan menghadirkan Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Badan Bahasa Hurip Danu Ismadi, Kepala Sub Bidang Pedoman dan Acuan Badan Bahasa Atikah Sholihah dan Kepala Balai Bahasa Jawa Timur Mustakim.
Pada kesempatan ini Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Badan Bahasa Hurip Danu Ismadi menyampaikan, Badan Bahasa mengembangkan berbagai pedoman guna meningkatkan kemahiran berbahasa Indonesia pada masyarakat. Hal ini sesuai apa yang terkandung dalam UU No. 24 yang memuat empat amanah utama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
ADVERTISEMENT
“Empat amanah tersebut adalah pengembangan bahasa dan sastra, kedua pembinaan bahasa dan sastra, ketiga pelindungan bahasa dan sastra daerah dan yang keempat menjadikan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional,” katanya.
Untuk mengembangkan bahasa Indonesia seiring perkembangan zaman, Badan Bahasa saat ini telah membuat dua alternatif dalam mengakses Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), yaitu online dan offline. Untuk via online dapat diakses melalui website dan aplikasi KBBI, sementara offline dapat menggunakan KBBI versi cetak.
Berdasarkan perkembangan teknologi terkini, Badan Bahasa mendapatkan data bahwa sekitar 25 juta orang mengakses KKBI secara online. Hal ini wajar, mengingat penggunaan KBBI online dirasa lebih mudah dari pada versi cetak yang memiliki ketebalan sekitar 20 cm, dengan berat sekitar 3 kg dan jumlah halaman yang mencapai 2.014.
ADVERTISEMENT
“Kalau membawa kamus itu kemana-mana punggung kita bisa sakit,” ujarnya.
Khusus aplikasi KBBI, selain mudah digunakan pada aplikasi ini juga terdapat fitur bahasa asli dari berbagai daerah di Indonesia. Bukan hanya mampu mencari arti sebuah kata dari bahasa derah, aplikasi ini juga memungkinkan kita memberikan tanggapan secara interaktif.
“Kamus interaktif bisa diakses dan bisa memberikan akses terhadap penambahan kosa kata di KBBI kita. Ini gratis, bisa diunduh kapan saja,” ujarnya.
Sejalan dengan Danu, Rektor UMM Fauzan menyampaikan bahwa perkembangan bahasa tidak lepas dari perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Keberadaan bahasa juga tidak bisa disembunyikan dari derasnya arus globalisasi.
“Bahasa memang tidak bisa berada dalam ruang yang tertutup. Bahasa menjadi bagian yang kena dan mengenai perkembangan teknologi di dunia ini, apapun bentuknya,” katanya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan diseminasi bahasa ini diikuti guru, dosen, mahasiswa, duta bahasa, serta para pegiat bahasa. Fajar salah satu peserta yang juga seorang duta bahasa di salah satu kampus negeri menyampaikan apresiasinya pada acara ini. Ia mengungkapkan bahwa dewasa ini, sosialisasi bahasa Indonesia penting bagi anak muda yang lebih menyukai penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari.
“Masyarakat Indonesia sekarang kurang peka dan bangga terhadap bahasa sendiri. Mereka cenderung menggunakan bahasa asing dalam kesehariannya. Saya berpesan pada teman-teman untuk menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar di media sosial, saat presentasi, dan di semua kegiatan yang kita lakukan,” tandasnya. (luc/ted)