Tetangga Pelaku Bom Pasuruan: Sudah Lama Curiga, Tapi Belum Ada Bukti

Konten Media Partner
6 Juli 2018 17:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tetangga Pelaku Bom Pasuruan: Sudah Lama Curiga, Tapi Belum Ada Bukti
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pasuruan (beritajatim.com) - Tetangga Abdullah alias Anwar terduga pelaku bom di Kelurahan Pogar, Kecamatan Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, mengaku sudah mencurigai Anwar sebagai bagian dari jaringan teroris. Namun, kecurigaan itu tidak dihiraukan karena tidak ada bukti.
ADVERTISEMENT
"Ya, saya curigannya keluarga tidak pernah berinteraksi dan bersosialisasi. Keluarga tertutup dan aktivitasnya pun juga tidak diketahui. Cuma saya diam saja karena tidak ada bukti yang kuat," kata seorang tetangga Anwar, Idi Suryanto, Jumat (6/7).
Menurut Idi, sebelum kasus teror bom Surabaya dan Pasuruan, Anwar memiliki janggut yang panjang dan rambutnya panjang hingga sebahu.
"Kalau enggak salah dua hari ledakan berturut-turut di Surabaya, dia potong rambut. Dulu rambutnya panjang dan jenggotnya juga panjang. Tapi setelah bom di Surabaya rambut dan jenggotnya dipotong," ungkap Idi.
Seorang tetangga bernama Gito, menyebut Anwar kabur dari rumah setelah terjadinya ledakan bom di rumah kontrakannya. Ledakan pertama sempat mengenai bocah laki-laki yang diduga adalah anaknya sendiri.
ADVERTISEMENT
Saat hendak dikejar, kata Gito, Anwar mengancam warga dengan melemparkan bom.
"Salah satunya melemparkan bom berdaya ledak rendah ke arah Kapolsek dan salah satu warga yang hendak menghalaunya saat melarikan diri," ungkapnya.
Anwar juga sempat ditembak dengan senapan angin oleh salah satu warga saat melarikan dan tembakan itu mengenainya di bagian dada. Gito mengatakan, Anwar sebelumnya juga dipukul dengan bambu dan dilempari warga dengan barang seadanya.
Namun, Anwar masih tetap bisa meloloskan diri dari kejaran warga karena menggertak bahwa di dalam tas ransel yang dibawanya berisi bom. Warga yang ketakutan pun berhenti mengejarnya.
Keberadaan Anwar masih terus dicari kepolisian yang disebar untuk mencari tempat persembunyiannya. Polisi menyebut ia memiliki tiga identitas palsu dan Anwar juga pernah melempar bom ke Pos Lantas Kali Malang, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Akibat tindakannya itu, ia dipenjara di Lapas Cipinang. Setelah keluar dari penjara, Anwar menikah dengan seorang janda beranak satu. Anwar dikaruniai seorang anak dari pernikahannya tersebut.
"Yang bersangkutan ini kemudian menikah sudah sepuluh bulan di sini," kata Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin saat jumpa pers di Mapolres Pasuruan, Kamis (5/7). (isa/ted)