5 Fakta Menarik tentang Afrika Selatan

Billy Frederik
Not a writer, just pretend to be one.
Konten dari Pengguna
18 November 2019 12:02 WIB
comment
26
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Billy Frederik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Udara Kota Cape Town, Afrika Selatan (Sharonang/Pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Foto Udara Kota Cape Town, Afrika Selatan (Sharonang/Pixabay.com)
ADVERTISEMENT
“Wah, ngeri banget, ya, pasti di sana?”
“Banyak singa di jalan, ya?”
ADVERTISEMENT
“Kok bisa tahan hidup tiga tahun di sana?”
Respons seperti ini sering saya jumpai apabila menceritakan negara penugasan saya sebelumnya di Afrika Selatan. Saya tidak menyalahkan mereka, mungkin jika saya tidak pernah tinggal di sana, saya juga akan memiliki pendapat yang sama.
Memang tidak bisa dipungkiri, bagi orang Indonesia, negara-negara di Kawasan Afrika masih belum terlalu dikenal, apalagi jadi tempat tujuan wisata.
Akan tetapi, tidak banyak yang sadar bahwa Afrika Selatan merupakan negara yang indah dan unik. Untuk itu, saya akan berbagi mengenai 5 hal yang menurut saya menarik tentang Afrika Selatan.
Kebanyakan orang yang saya kenal menduga Ibu Kota Afrika Selatan adalah Johannesburg. Memang Johannesburg merupakan kota terbesar, pusat bisnis, dan perekonomian. Namun, bukan Ibu Kota Afrika Selatan. Atau mungkin lebih tepatnya saya tulis, bukan salah satu ibu kota negara.
ADVERTISEMENT
Dari seluruh negara di dunia, hanya Afrika Selatan satu-satunya negara yang punya tiga ibu kota. Hal ini merupakan hasil perundingan empat provinsi besar, yaitu Cape Colony, Orange River Colony, Transvaal Colony, dan Natal Colony, saat proses unifikasi Afrika Selatan pada tahun 1910.
Foto Union Buildings/Istana Presiden Afrika Selatan, Pretoria (commons.wikimedia.org)
Akhirnya disetujui bahwa Pretoria (eksekutif), Cape Town (legislatif), dan Bloemfontein (yudikatif) menjadi tiga Ibu Kota Afrika Selatan. Belakangan ini ada wacana untuk menggabungkan ibu kota eksekutif dan legislatif, simply karena biaya operasional yang sangat mahal.
Sama seperti Indonesia, Afrika Selatan yang dikenal sebagai ‘Rainbow Nation’ atau ‘Bangsa Pelangi’, memiliki kelompok etnis dan budaya yang beragam.
Namun demikian, berbeda dengan Indonesia yang memiliki satu bahasa resmi, Afrika Selatan memiliki sebelas bahasa resmi, betul, sebelas.
ADVERTISEMENT
Zulu merupakan Bahasa yang paling banyak digunakan, diikuti oleh Xhosa, Afrikaans, Sepedi, Setswana, Inggris, Sotho, Xitsonga, Siswati, Tshivenda, dan isiNdebele.
Ilustrasi Masyarakat Afrika Selatan (commons.wikimedia.org)
Yang menarik pula ialah Lagu Kebangsaan Afrika Selatan, yaitu Nkosi Sikelel’ iAfrika (artinya: Tuhan Memberkati Afrika) mengandung lirik dalam lima bahasa resmi negara dimaksud. Mengawali stanza pertama adalah Bahasa Xhosa diikuti dengan Zulu. Stanza kedua dalam Bahasa Sesotho, diikuti berturut-turut dengan Bahasa Afrikaans, dan Inggris untuk stanza tiga dan empat.
Memang ‘campur-campur’ kayak gado-gado tapi unik banget.
Bagi kalian yang suka melihat fauna, Afrika Selatan memiliki koleksi binatang yang beragam dan endemik. Beberapa di antaranya bahkan memegang rekor dunia tertentu.
Siapa yang tidak tahu dengan mamalia darat tercepat, cheetah, atau burung unta yang merupakan spesies burung terbesar? Keduanya bisa dengan mudah ditemui di sejumlah kebun binatang di Afrika Selatan.
Ilustrasi Burung Unta, jenis burung terbesar di dunia (Cocoparisienne/Pixabay.com)
Selain itu, Afrika Selatan juga merupakan ‘rumah’ bagi mamalia darat terbesar (Gajah Afrika), reptil terbesar (penyu belimbing/leatherback turtle), ikan terbesar (hiu paus), dan antelop terbesar (eland).
ADVERTISEMENT
Selain itu, Afrika Selatan juga merupakan tempat hidupnya ‘Big Five’, alias lima binatang yang dikenal paling sulit diburu: Singa, leopard (macan tutul), Gajah Afrika, Kerbau Cape, dan badak. Salah satu tempat terbaik untuk melihat kelima binatang ini adalah dengan mengunjungi Kruger National Park, salah satu game reserve terbesar di dunia.
Foto Kruger National Park, salah satu game reserve terbesar di dunia (commons.wikimedia.org)
Apabila Indonesia dikenal dengan lokasi strategis antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, maka Afrika Selatan merupakan tempat pertemuan antara Samudra Hindia dengan Samudra Atlantik. Tepatnya, titik itu berada di Tanjung Agulhas (Provinsi Western Cape), bagian paling selatan Benua Afrika.
Foto Tanjung Agulhas, pertemuan antara Samudera Hindia dan Samudera Atlantik (billy frederik)
Kawasan pertemuan ini oleh para pelaut zaman dahulu dikenal sebagai daerah yang berbahaya karena memiliki arus yang sangat deras dan sering dilanda badai. Seorang penjelajah terkenal asal Portugis bahkan menamakan daerah selatan ini sebagai Tanjung Badai, sebelum kemudian diubah namanya menjadi Tanjung Harapan.
Foto Tanjung Harapan (Robert_z_Ziemi/Pixabay.com)
Namun demikian, wilayah sepanjang Tanjung Agulhas dan Tanjung Harapan ini memiliki pemandangan yang indah sehingga menjadi salah satu tempat tujuan wisata favorit. Apabila ada kesempatan berkunjung ke Afrika Selatan, wajib untuk mampir di kedua tempat ini.
ADVERTISEMENT
Madiba adalah nama kehormatan Nelson Mandela yang diberikan oleh Suku Xhosa. Semasa hidupnya ketika menjabat Presiden, beliau gemar menggunakan kemeja dengan berbagai motif antara lain seperti gambar di bawah ini.
Foto Mendiang Nelson Mandela (commons.wikimedia.org)
Familiar? Tentu saja, karena corak kemeja ini terinspirasi dari batik Indonesia. Apakah ini kebetulan? Tidak.
Setelah dibebaskan dari penjara pada tahun 1990, Nelson Mandela berkunjung ke beberapa negara, antara lain ke Indonesia dan bertemu dengan Presiden Soeharto. Sebagai cindera mata, Presiden Soeharto memberikan kemeja batik kepada Mandela. Ternyata, Nelson Mandela jatuh cinta dengan corak batik.
Kemeja corak batik ini pun beliau kenakan ketika menghadiri persiapan pelantikannya bulan Mei 1994 yang didesain oleh perancang Desre Buirski. Sejak saat itu, Mandela sering kali menggunakan kemeja bermotif batik dalam berbagai kesempatan sehingga kemeja ini disebut sebagai Madiba Shirt.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, Madiba Shirt ini lumayan mahal, lho, dijualnya di Afrika Selatan. Harganya berkisar antara 100 hingga 600 Dolar Amerika Serikat. Gimana, ada yang tertarik jualan batik di Afrika Selatan?
Nah, di atas hanyalah sejumlah kecil dari banyak hal unik mengenai Afrika Selatan. Tentu pengalaman saya bisa saja berbeda dengan orang lainnya. Tapi yang pasti, berkunjung ke Afrika Selatan tidak akan mengecewakan karena banyak hal baru yang bisa kita temui dan pelajari.
Trust me, it’s worth it!