Mahasiswa KKN-T IPB Adakan Sosialisasi di Nusa Penida Terkait PMK Sapi Bali

Bhylla Malihah
Saya merupakan seorang mahasiswa tingkat akhir IPB University
Konten dari Pengguna
30 Juli 2022 17:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bhylla Malihah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

KKN-T IPB University Berikan Sosialisasi Terkait Pertanian dan Peternakan Kepada Masyarakat Desa di Nusa Penida

Mahasiswa KKN-T IPB lakukan sosialisasi terkait pertanian dan peternakan kepada masyarakat Desa Sakti, Nusa Penida (Foto: Bhylla Malihah)
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa KKN-T IPB lakukan sosialisasi terkait pertanian dan peternakan kepada masyarakat Desa Sakti, Nusa Penida (Foto: Bhylla Malihah)
ADVERTISEMENT
Mahasiswa KKN-T IPB University mengadakan sosialisasi terkait pertanian, peternakan, serta penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada masyarakat Desa Sakti, Nusa Penida. Acara sosialisasi ini dilaksanakan di Pura Ratu Gede Lingsir Sakti pada hari Minggu, 24 Juli 2022.
ADVERTISEMENT
Sosialisasi yang dilakukan memiliki beberapa rangkaian yang bertujuan mengedukasi masyarakat Desa Sakti mengenai pengetahuan terkait sektor pertanian serta peternakan yang menjadi mata pencaharian utama masyarakat desa.
Sosialisasi pertama disampaikan oleh mahasiswa Fakultas Pertanian, terkait penyakit Layu Fusarium pada tanaman pisang yang banyak menjangkiti tanaman pisang para petani di Desa Sakti. Sosialisasi ini dilakukan berdasarkan keterangan Kepala Desa, Bapak I Ketut Partita, dan keresahan para warga sekitar terkait penyebab banyaknya tanaman pisang yang kerdil, berdaun kuning, serta memiliki produktivitas yang tidak baik.
Sosialisasi kepada masyarakat Desa Sakti di Pura Pura Ratu Gede Lingsir Sakti (Foto: Bhylla Malihah)
Acara dilanjutkan dengan rangkaian kedua yaitu sosialisasi terkait pemanfaatan kotoran ternak dalam pembuatan pupuk organik cair oleh mahasiswa Fakultas Peternakan. Warga di Desa Sakti Nusa Penida hampir seluruhnya memiliki ternak sapi Bali yang terdiri dari dua hingga tiga ekor per keluarga.
ADVERTISEMENT
Permasalahan baru yang muncul yaitu limbah kotoran hewan yang hanya dibiarkan dan tidak diolah memunculkan ide terkait pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk organik cair yang dapat bermanfaat kembali bagi masyarakat desa.
Sosialisasi diakhiri dengan pemaparan terkait penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sedang merebak kembali dan menyerang ternak berkuku belah, seperti ternak sapi sebagai hewan ternak yang utama ditemukan di Nusa Penida.
Nusa Penida merupakan pusat penghasil bibit sapi Bali yang kemudian akan dikirimkan ke Bali maupun provinsi lainnya. Oleh karena itu, sosialisasi terkait PMK ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan dan penanggulangan terkait ancaman PMK terhadap ternak sapi yang terdapat di Nusa Penida, khususnya di Desa Sakti.
Sosialisasi disampaikan dalam forum diskusi bersama warga desa. Meskipun begitu, sosialisasi yang dilakukan secara lisan ini tidak menghilangkan antusias masyarakat dalam menyimak informasi yang disampaikan.
ADVERTISEMENT
Salah satu warga bahkan turut bertanya terkait permasalahan lain yang diresahkan,
"Mengapa di desa kami sapi terkadang tidak pula bunting padahal sudah disuntik kawin?” tanya warga tersebut yang mengacu pada kegagalan bunting setelah proses inseminasi buatan (IB) pada sapi Bali.
Mahasiswa KKN-T dari Fakultas Kedokteran Hewan serta Fakultas Peternakan IPB University kemudian membantu menjelaskan terkait faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan IB pada sapi.
“Sapi Bali disuntik kawin atau inseminasi buatan ini dapat mengalami kegagalan karena beberapa hal. Contoh hal-hal yang memengaruhi kegagalan inseminasi buatan diantaranya adalah waktu inseminasi yang tidak tepat, kondisi tubuh sapi yang sedang kurang baik, hingga dipengaruhi pakan yang dikonsumsi sapi.”
Kegiatan sosialisasi ditutup dengan sesi tanya jawab serta berpamitan kepada warga Desa yang menghadiri sosialisasi.
ADVERTISEMENT
“Semoga dengan diberikannya informasi-informasi tadi dapat menjadi pengetahuan baru bagi kami semua dan petani serta peternak disini produksinya dapat meningkat sehingga lebih sejahtera”, ucap pemimpin pada acara forum diskusi warga tersebut.
Acara ini diharapkan dapat memunculkan kesadaran masyarakat terkait penyakit Layu Fusarium yang banyak menjangkiti tanaman pisang, pengolahan kotoran sapi, serta pencegahan dan cara penanganan PMK di Desa Sakti sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat desa.
Selain itu, harapannya kegiatan ini juga dapat membangun relasi yang baik antara IPB University melalui mahasiswa KKN-T IPB University dengan masyarakat Desa Sakti, Nusa Penida, sehingga tercipta kerja sama yang berkesinambungan.