Media Kolaboratif, Apakah Solusi Memenangkan Persaingan Media ?

Bianda Ludwianto
ex-jurnalis
Konten dari Pengguna
1 November 2017 22:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bianda Ludwianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Media Kolaboratif, Apakah Solusi Memenangkan Persaingan Media ?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Foto Istimewa
ADVERTISEMENT
Sebelum ke poin tema dari judul story ini, saya akan mengawali dengan story saya dulu tentang memulai perjalanan baru dalam meniti karier di dunia media massa. Rabu pagi (01/11) menjadi hari spesial dan berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Karena di hari itu, saya memulai babak baru dalam karir saya yang baru seumur jagung di dunia kerja ini. Setelah 2 tahun bekerja di Media Penyiaran (Radio), saya memutuskan mencari peruntungan baru di media online, walaupun media ini tidak menyebutkan dirinya sebagai media online, tetapi perusahaan start up berbasis media massa.
Ya! Kumparan menjadi kapal saya berikutnya untuk mengarungi perjalanan panjang untuk menjadi jurnalis. Hari pertama di Kumparan, saya dan teman-teman lainnya terlebih dahulu dibekali pengetahuan awal tentang Media yang berlokasi di Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini, dalam tahap Officer Development Program (ODP).
ADVERTISEMENT
Ada yang menarik dalam ODP hari pertama, hampir semua pimpinan atau Board dalam istilah mereka, menyampaikan kata kolaboratif. Apa makna kolaboratif ini, sehingga sering digaungkan oleh para Board seperti, Direktur Utama, Hugo Diba, Direktur Konten, Arifin Asydhad dan Direktur Pemasaran, Andrias Ekoyuono. Rupanya setelah mendengarkan pemaparan dan sedikit analisa dari saya, bahwa kolaboratif memiliki makna mendalam dan menjadi ruh dalam Kumparan.
Media Kolaboratif, Apakah Solusi Memenangkan Persaingan Media ?  (1)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Officer Development Program (ODP) di Kumparan / Dok. Pribadi
Kumparan memadang kebanyakan media massa saat ini hanya bersifat satu arah dan tidak melibatkan konsumennya atau pelanggan mereka untuk ikut memberikan kontribusi di Media tersebut. Bahkan ketika ada salah satu peserta bertanya sampai kapan kolaboratif dilakukan oleh Kumparan. "Sampai kumparan tidak ada", Jawab Direktur Konten, Arifin Asydhad.
ADVERTISEMENT
Namun, pertanyaannya apakah kolaboratif bisa menjadi solusi dalam menjalani persaingan Media saat ini yang kian hari bertumbuh cepat. Sekali lagi dalam analisis saya, mungkin saja bisa.
Beberapa waktu lalu, dunia media massa digunjang oleh perkembangan pesat teknologi informasi, sehingga ramai-ramai media konvensional mengiatkan konvergensi media, yaitu penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan dan diarahkan kedalam satu payung. Tujuannya untuk memenangkan persaingan media dan menjawab tantang zaman.
Sekarang itu sudah dilewati, perang konten menjadi fokus perhatian. Kolaboratif, salah satu penunjangnya. Mengembangkan jurnalis warga yang juga telah maju, berkat teknologi informasi dan media sosial, banyak media yang melirik bidang ini. Kumparan, mungkin melihat ceruk ini yang bisa dimainkan dengan kolaboratif dengan pembaca, komunitas atau tokoh-tokoh nasional yang bisa memberikan pencerahan untuk menjadi media nomor satu di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sekedar informasi, tempar kerja saya dulu di radio juga mengajak pendengar memberikan info tentang kemacetan atau peristiwa lainnya, seperti kebakaran, kecelakan atau lainnya. Hal ini menurut saya juga jenis kolaboratif, bekerjasama memberikan informasi yang bermanfaat dan menghargai konsumennya untuk ikut menjadi bagian dari media tersebut.