Bola-bola yang Menghiasi Piala Dunia

10 November 2017 15:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran Adidas Tricolore. (Foto: AFP/Gabriel Bouys)
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran Adidas Tricolore. (Foto: AFP/Gabriel Bouys)
ADVERTISEMENT
Bola adalah salah satu peranti terpenting dalam permainan sepak bola. Apalagi, ketika kita bicara soal ajang sekelas Piala Dunia.
ADVERTISEMENT
Jika meminjam frasa ikonik miliki Captain Tsubasa, "Bola adalah Teman", Piala Dunia sendiri telah memiliki beberapa bola yang telah menemani mereka dari masa ke masa. Baru-baru ini, Telstar 18 diluncurkan sebagai bola resmi untuk ajang yang akan dihelat di Rusia tahun depan itu.
Sejak Piala Dunia 1970, FIFA mulai menerpkan bola spesial untuk setiap edisinya dengan menggandeng Adidas sebagai partner. Berikut bola-bola yang menghiasi turnamen paling prestisius di muka bumi sejak 1970.
Telstar - Meksiko 1970
Sebelum diluncurkan kembali untuk Piala Dunia tahun depan, Telstar lebih dulu dipakai di Meksiko. Terdiri dari 32 panel berbentuk segi lima yang mana 12 di antaranya berwarna hitam. Motif Telstar menjadi legendaris dan jadi pakem standar Si Kulit Bulat hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa alasan Adidas mendesain komposisi warna tersebut. Selain memudahkan para pemain untuk melihat putaran bola di udara, kombinasi warna tersebut juga bertujuan demi mengakomodasi kebutuhan penonton televisi yang masih berwarna hitam putih saat itu.
Telstar Durlast - Jerman 1974
Bola yang digunakan tak jauh berbeda dengan edisi sebelumnya. Pola segi lima dengan komposisi warna hitam-putih masih jadi andalan.
Perbedaannya, pada Telstar Durlast terdapat poliuretana yang melindungi bola dari resapan air. Selain itu, tulisan Adidas yang sebelumnya berwarna emas kini beralih ke warna hitam.
Tango - Argentina 1978
Ini adalah pertama kalinya Adidas menggunakan nama yang merepresentasikan negara tuan rumah. Untuk itulah nama Tango dipakai untuk mewakili Argentina.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan bola edisi sebelumnya, Tango memiliki motif segitiga melengkung yang saling berhubungan sehingga membuat pola lingkaran di tiap-tiap celahnya,
Tango Espana- Spanyol 1982
Masih mengadopsi nama Tango tapi dengan Espana di belakangnya adalah nama bola yang dipakai selama Piala Dunia Spanyol. Tak ada perbedaan yang dibanding Tango sebelumnya, namun bola satu ini lebih spesial. Tango Espana merupakan bola pertama yang dibuat dari campuran bahan kulit dan sintetis.
Azteca - Meksiko 1986
Setelah dua edisi memakai Tango, Adidas kemudian mulai menerapkan desain anyar di edisi Meksiko. Bukan hanya dari namanya saja yang merepresentasikan negara asal Javier Hernandez itu, tapi juga motif yang juga mengadopsi mural khas suku Aztec.
ADVERTISEMENT
Azteca adalah bola yang diproduksi dengan bahan sintetis, tak lagi kulit seperti para pendahulunya. Praktis, selain menjaga resapan air, konsistensi bentuk bola juga semakin terjaga.
Etrusco - Italia 1990
Jika bola edisi sebelumnya kental dengan unsur Aztec, kini Adidas menuangkan sisi khas Italia sebagai kovernya. Motif singa ala Etruscan --sebuah peradaban di Italia antara abad 9 hingga 2 SM-- jadi hiasan Etrusco.
Adidas kembali memakai lapisan sintetis sebaga bahan dasarnya dengan tambahan lateks untuk menciptakan stabilitas si kulit bundar.
Questra - Amerika Serikat 1994
Nama Questra sendiri terinspirasi dari teknologi luar angkasa yang lekat kaitannya dengan Amerika Serikat. Dilapisi busa polystyrene, Questra memiliki akselerasi bola lebih baik dari pada edisi-edisi sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Tricolore - Prancis 1998
Adidas kembali menambah komposisi bahannya dengan 'busa sintaksis' yang mampu menambahkan tekanan dan kepadatan dari Tricolore. Dengan busa yang berisi gelembung gas, diharapkan mampu mendistribusikan energi secara merata saat bola ditendang.
Sedangkan dari eksterior, Tricolore memiliki template serupa dengan Tango. Bedanya, Tricolore punya warna biru, putih, dan merah yang jadi warna bendera Prancis.
Fevernova - Korea Selatan/Jepang 2002
Fevernova adalah bentuk pengembangan dari Tricolore yang dipusatkan selama tiga tahun di Scheinfeld, Jerman.
Bisa dibilang, Fevernova adalah terobosan dari bola-bola yang dipakai sebelumnya. Tak lagi memakai warna dasar putih lagi, melainkan emas. Pemilihan desain triad pun kental dengan nuansa oriental dengan komposisi warna emas, hijau, merah, dan putih.
ADVERTISEMENT
Teamgeist - Jerman 2006
Lebih dikenal sebagai salah satu bola terbaik dalam sejarah Piala Dunia. Dengan konfigurasi bola dengan 14 panel yang bakal menambah kualitas tendangan yang dilepaskan oleh para pemain.
Teamgeist juga sudah mengalami pengujian ilmiah dari Sports Technology Research Group dari University of Loughborough, salah satu institusi terkemuka di seluruh dunia. Makin menegaskan pula jika bola dengan motif melengkung (mirip angka delapan) paling canggih dibanding para pendahulunya.
Teamgeist salah satu bola terbaik di Piala Dunia. (Foto: Wikipedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Teamgeist salah satu bola terbaik di Piala Dunia. (Foto: Wikipedia Commons)
Jabulani - Afrika Selatan 2010
Setelah sukses dengan Teamgeist, Adidas justru mendapatkan kritikan saat merilis Jabulani. Gianluigi Buffon dan Julio Cesar pernah melontarkan kritik tentang performa bola yang lebih menguntungkan pemain ketimbang penjaga gawang. Dengan fitur grip and groove serta panel moel anyar, menambah sisi aerodinamis yang sekalgus membuat arah bola makin susah ditebak.
ADVERTISEMENT
Sedangkan nama Jabulani sendiri berasal dari bahasa Zulu --sebuah kerajaan di Afrika Selatan-- yang berarti perayaan. Komposisi warna yang kaya dengan kombinasi 11 warna sebagai bentuk peenghormatan kepada 11 bola pendahulunya.
Brazuca - Brasil 2014
Adidas tak ingin mengecewakan para khalayak sepak bola, dan berhasil mereka bayar lunas lewat Brazuca. Fitur yang jadi keunggulannya adalah enam panel poliuretana yang terikat untuk menjaga berat bola tetap sama, dalam hujan deras sekalipun.
Dari komposisi warna, Brazuca juga terlihat menarik karena diisi warna hijau, oranye, biru dan hitam dengan desain futuristik.