Ironi Ada Hegerberg sebagai Perempuan Pertama Peraih Ballon d'Or

4 Desember 2018 7:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hegerberg, perempuan pertama peraih Ballon d'Or. (Foto: FRANCK FIFE / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Hegerberg, perempuan pertama peraih Ballon d'Or. (Foto: FRANCK FIFE / AFP)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Puja-puji datang menghampiri Luka Modric dan Kylian Mbappe dalam anugerah Ballon d'Or, Selasa (4/12/2018) dini hari WIB. Modric dikalungi titel pemain terbaik di dunia, memutus hegemoni Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi yang berkuasa dalam satu dekade terakhir. Sementara Mbappe meraih titel sebagai pemain muda terbaik untuk pertama kalinya. Ya, France Football kali ini menambah kategori anyar. Tak hanya Ballon d'Or yang didominasi para pemain senior, tetapi juga penghargaan untuk pemain muda, Trophee Kopa namanya.
ADVERTISEMENT
Kategori anyar Ballon d'Or tak cuma berhenti sampai di situ. Setelah 61 tahun lamanya Ballon d'Or menjadi titel bergengsi kepada pesepak bola pria terbaik di dunia, akhirnya perempuan diberikan panggung untuk pertama kalinya. Adalah Ada Hegerberg yang ditahbiskan sebagai peraih Ballon d'Or perempuan pertama dalam sejarah, menyisihkan Martha dan Lieke Martens yang pernah menyandang titel sebagai pemain terbaik dunia versi FIFA.
Sayangya, ada kejadian tak mengenakkan saat Hegerberg naik ke atas panggung. Martin Solveig, pembawa acara tamu yang juga DJ asal Prancis, melakukan tindakan tidak terpuji kepada Hegerberg.
"Apakah Anda tahu bagaimana cara twerk?", tanya Solveig. "Tidak," demikian Hegelberg menjawabnya.
Twerk adalah jenis tarian yang mulai dikenal di New Orleans pada pengujung 1980-an. Pada praktiknya, penari --yang biasanya perempuan-- membungkuk lalu menggoyangkan bokong mereka serendah mungkin hingga nyaris menyentuh tumit.
ADVERTISEMENT
Well, tarian semacam itu memang kental dengan nuansa sensual. Tentu bukan tindakan yang pas untuk mengapresiasi eksistensi Hegerberg sebagai pemain terbaik perempuan tahun ini. Sontak ucapan Solveig itu memicu kemarahan publik. Dalam media sosial, mereka menganggap pria berusia 42 tahun itu melecehkan Hegerberg.
Sadar akan kesalahannya, Solveig kemudian mengungkapkan permintaan maaf lewat akun Twitter-nya. Dia mengungkapkan bahwa ungkapannya itu cuma lelucon belaka, tanpa mengesampingkan keberhasilan Hegerberg meraih Ballon d'Or.
"Saya menjelaskan kepada Ada dan dia mengatakan kepada saya bahwa dia mengerti ungkapan itu hanyalah lelucon. Kendati begitu, saya tetap meminta maaf kepada siapa pun yang mungkin telah tersinggung. Yang terpenting selamat kepada Ada atas penghargaan yang didapatnya," tulis Solveig.
ADVERTISEMENT
Meski baru usianya baru menginjak 23 tahun, Hegerberg sendiri memang layak mendapatkan trofi Ballon d'Or perempuan perdana. Penyerang kelahiran Molde, Norwegia, itu sukses membawa Olympique Lyon menjuarai Liga Champions tiga musim beruntun, mirip-mirip dengan kesuksesan Modric bersama Real Madrid. Bahkan, Hegerberg juga pernah diganjar anugerah Pemain Terbaik Eropa dua tahun silam.