Menengok Jersey-jersey Anyar untuk Piala Dunia 2018

10 November 2017 20:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas Jerman perkenalkan jersey anyar mereka.  (Foto: REUTERS/Fabrizio Bensch)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Jerman perkenalkan jersey anyar mereka. (Foto: REUTERS/Fabrizio Bensch)
ADVERTISEMENT
Laiknya lebaran, Piala Dunia adalah perhelatan tebesar bagi seluruh pencinta bola di muka bumi. Pun demikian dengan baju baru yang jadi aturan tak resmi setiap menyongsong lebaran, para kontestan Piala Dunia juga sudah menyiapkan jersey anyar yang akan dipakai di Rusia tahun depan.
ADVERTISEMENT
Dari 23 negara yang sudah memastikan diri tampil di negara beruang merah, tujuh di antaranya sudah memperkenalkan jersey terbarunya, yakni Jerman, Spanyol, Argentina, Belgia, Jepang, Kolombia, Meksiko, dan tak lupa, Rusia selaku tuan rumah. Nah, di sini, kami mengajak Anda untuk menengok lebih dekat seragam-seragam mutahir tersebut.
Jerman
Melihat jersey baru Jerman, sepintas terlihat seperti seragam yang pernah diusung mereka pada Piala Dunia 1990 silam. Terang saja, karena Jerman memang mengutip Piala Dunia 1990 silam sebagai salah satu masa keemasan mereka.
Die Mannschaft berhasil keluar sebagai juara tanpa menelan satu pun kekalahan. Hebatnya lagi, mereka sukses menyingkirkan lawan-lawan berat macam Belanda, Inggris, dan Argentina
Bedanya, jersey yang dikenakan Rudi Voeller dan kawan-kawan itu terdiri dari warna hitam, kuning, dan merah yang merepresentasikan warna bendera Jerman sementara jersey yang baru saja dirilis itu cuma dihasi dengan warna hitam. Jersey Jerman kali ini bakal lebih manis dengan patch emas sebagai juara bertahan Piala Dunia yang menghiasi bagian depan.
ADVERTISEMENT
Spanyol
Mungkin terlalu cepat bagi Spanyol untuk meniru jersey mereka di Piala Dunia edisi 2010 yang merupakan masa keemasan "Tim Matador" saat keluar sebagai juara untuk pertama kalinya. Maka dari itu, Spanyol memilih untuk meniru sergam mereka periode 1994.
Pada ajang yang dihelat di Amerika Serikat itu, Spanyol tampil meyakinkan di fase grup karena berhasil menahan imbang Jerman yang berpredikat sebagai juara bertahan. Kendati begitu, mereka akhirnya tersingkir usai takluk dari Italia di babak perempat final.
Sementara itu, motif mozaik dengan komposisi warna kuning dan biru di sisi kanan jersey adalah persamaan paling mencolok. Bedanya, kali ini mereka masih memegang modernitas dengan tak menggunakan kerah, aspek yang identik dengan jersey-jersey klasik.
ADVERTISEMENT
Argentina
Sedikit berbeda dengan kesebelasan lain yang mengadopsi tahun kesuksesan mereka, Argentina memilih untuk merayakan 125 tahun usia Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA).
Tak banyak perubahan dalam jersey yang bakal dipakai Lionel Messi dan kawan-kawan itu. Strip biru langit dan putih yang legendaris masih dipertahankan. Hanya lambang AFA yang dimodifikasi dengan tambahan warna bendera Argentina di atasnya.
Belgia
Dewasa ini, Belgia memang tak lagi dianggap sebagai tim underdog saja. Apa lagi penyebabnya jika bukan kehadiran bintang-bintang macam Eden Hazard, Kevin De Bruyne, Romelu Lukaku, Thibaut Courtois, dan beberapa pemain lain yang turut memperkuat komposisi skuat Belgia.
Walaupun demikian, mereka masih belum bisa menyamai pencapaian terbaik kala menduduki peringkat keempat di Piala Dunia 1986. Itulah yang kemudian membuat Belgia memilih untuk mengadopsi desain di tahun tersebut.
ADVERTISEMENT
Rusia
Rusia memang belum pernah merengkuh trofi Piala Dunia, tapi bukan berarti mereka tak pernah keluar sebagai juara di ajang bergengsi. Ya, Rusia --saat itu masih Uni Soviet-- berhasil memenangi cabang sepak bola pada Olimpiade Seoul 1988. Saat itu mereka berhasil menaklukkan Argentina dan Italia sebelum mengalahkan Brasil yang kala itu digawangi Bebeto di partai puncak.
Demi mengenang keperkasaan itulah kemudian tim besutan Stanislav Cherchesov tersebut memilih motif jersey serupa. Warna merah yang dihiasi dengan garis putih di lengan mirip dengan seragam kebanggan Igor Dobrovolski dan kawan-kawan 29 tahun silam. Jika mencari perbedaannya, mungkin cuma hilangnya tulisan CCCP di dada.
Kolombia
Terlalu dini untuk mengadopsi jersey 2014 lalu di mana Kolombia mencapai puncak prestasi di Piala Dunia. Untuk itu, Los Cafeteros mengangkat ulang keberhasilan mereka pada edisi 1990. Saat itu, Kolombia lolos ke babak 16 besar sebagai peringkat ketiga terbaik. Sayang, impian mereka kandas di tangan Kamerun melalui babak perpanjangan waktu.
ADVERTISEMENT
Untuk itulah, jersey anyar Kolombia didominasi warna kuning dengan unsur merah dan biru di bagian dekat lengan, serupa dengan yang dikenakan Carlos Valderrama dan kawan-kawan.
Jepang
Berbeda dengan kesebelasan lain yang mengangkat sisi historis, Jepang lebih menunjukkan kearifan lokal mereka --tepatnya baju tradisional. Warna biru tua sebagai dasarnya, dibalut dengan dekorasi khas Jepang bernama Sashiko.
Motif yang beken di era Edo itu menampilkan benang warna putih yang diberikan jarak di antara satu jahitan dengan jahitan lainnya. Berbicara mengenai sisi tradisional, Jepang sendiri juga pernah mengaplikasi desain api yang menyala di kedua lengannya.
Meksiko
Jersey mereka di edisi Piala Dunia 1994 mungkin tak benar-benar dijiplak Meksiko, apalagi seragam nyentrik yang diberi sentuhan khas Aztec dua tahun berselang. Namun, pola hijau tua sebagai dasarnya plus sedikit sentuhan hijau muda, membangkitkan ingatan kita pada kiprah mereka pada pergelaran yang dihelat di Amerika Serikat tersebut.
ADVERTISEMENT
Memang El Tri pada akhirnya hanya melangkah hingga babak 16 besar saja. Namun, perlu diingat bahwa mereka finis sebagai juara Grup E dan mengungguli Italia.
Selain itu, langkah Meksiko menuju Rusia kini pun cukup meyakinkan setelah menduduki peringkat pertama di Zona CONCACAF. Semoga saja, nasib mereka lebih baik ketimbang 23 tahun silam.