Negara-negara yang Memecat Pelatihnya Jelang Piala Dunia 2018

13 Juni 2018 21:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas Australia di laga melawan Suriah. (Foto: AFP/Moh. Rasfan)
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Australia di laga melawan Suriah. (Foto: AFP/Moh. Rasfan)
ADVERTISEMENT
Pemecatan pelatih sebelum Piala Dunia itu merupakan hal yang lumrah. Namun, kasus Julen Lopetegui menjadii pengecualian karena terjadi sehari sebelum Piala Dunia dimulai dan dua hari sebelum pertandingan pertama timnya. Terlebih, catatan Lopetegui terhitung apik dengan 16 kali menang, 4 kali imbang bersama La Furia Roja.
ADVERTISEMENT
Oke, keputusan 'gila' Spanyol untuk memecat Lopetegui saat H-1 memang tiada tandingannya. Namun, Spanyol tak benar-benar sendirian, ada beberapa kesebelasan yang melakukan pergantian pelatih di tengah persiapannya jelang Piala Dunia 2018. Berikut kumparanBOLA merangkumnya.
Australia
Ange Postecoglou memilih meninggalkan Australia usai membawa timnya lolos ke Piala Dunia 2018. Alasan pelatih kelahiran Yunani itu masih simpang-siur. Padahal, catatan Australia tak buruk-buruk amat di fase kualifikasi, kendati harus melakoni babak play-off melawan Honduras lebih dulu.
Socceroos lantas menunjuk Bert van Marwijk sebagai juru taktik meereka. Marwijk jelas bukan nama sembarangan karena sukses memimpin Belanda menjadi runner-up Piala Dunia 2010. Belum lagi dengan torehan masing-masing satu titel Piala UEFA dan Piala KNVB yang dipersembakannya untuk Feyenoord.
ADVERTISEMENT
Namun, sehebat-hebatnya pelatih, ia tetap membutuhkan persiapan dan adaptasi pada tim barunya. Hal itu tertuang pada hasil uji tanding Australia jelang Piala Dunia. Mile Jedinak dan kawan-kawan dicukur Norwegia 1-4 dan bermain imbang 0-0 melawan Kolombia. Sedangkan sepasang kemenangan diraih dalam laga melawan Republik Ceko dan Hungaria yang notebene tak tercatat sebagai kontestan di Rusia nanti.
Mantan Pelatih Australia, Ange Postecoglou. (Foto: AFP/Kirill Kurdyavtsev)
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Pelatih Australia, Ange Postecoglou. (Foto: AFP/Kirill Kurdyavtsev)
Jepang
Sekitar 10 minggu sebelum perhelatan Piala Duni 2018, Jepang memutuskan untuk mencopot jabatan pelatih mereka, Vahid Halilhodzic. Lemahnya komunikasi dan kepercayaan jadi alasan arsitek asal Bosnia-Herzegovina itu dirumahkan.
Padahal, keberhasilan Jepang meraih tiket ke Rusia tak bisa dijauhkan dari kontribusi Halilhodzic. Alasan itu pula yang memicunya untuk menuntut Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) karena menurutnya, pemecatan yang dijatuhkannya bersifat ilegal.
ADVERTISEMENT
Ia berhasil membawa 'Samurai Biru' menduduki peringkat pertama Grup B di babak kualifikasi, mengungguli Arab Saudi dan Australia. Namun, hasil buruk diterima anak asuhnya saat bermain seri melawan Mali. Konon, hasil ini juga menjadi latar belakang pemecatannya.
Menariknya, 2010 silam Halilhodzic pernah mengalami nasib serupa bersama Pantai Gading. Ia sukses membantu mereka lolos ke Piala Dunia, akan tetapi dipecat empat bulan sebelum turnamen dilangsungkan.
Masalahnya, Akira Nishino yang dipilih sebagai penggantinya juga tak kunjung memberikan hasil meyakinkan. Penggawa Jepang pada era 1970-an itu hanya menghadirkan satu kemenangan dari tiga laga yang dipimpinnya. Empat kali juara Piala Asia itu keok 0-2 dari Ghana dan Swiss. Sementara, satu-satunya hasil positif dipetik kala membungkam Paraguay 4-2 pada uji tanding pamungkas.
ADVERTISEMENT
Cukup logis sebenarnya, sebab Nishino cuma punya jatah satu laga --melawan Ghana-- sebelum menetapkan 23 pemain yang akan dibawanya ke Rusia. Namun, terkadang, harapan memang enggan memandang situasi. Apalagi, Jepang kali ini akan tergabung dalam grup dengan pemetaan kekuatan relatif merata, bersama Kolombia, Senegal, dan Polandia.
Valil Halilhodzic. (Foto: BORIS HORVAT / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Valil Halilhodzic. (Foto: BORIS HORVAT / AFP)
Kroasia
Kasus yang menimpa Kroasia di sini sedikit berbeda. Ante Cacic yang jadi nakhoda sebelumnya dipecat usai menelan sederet hasil buruk di babak kualifikasi Piala Dunia. Dua kekalahan beruntun dari Islandia dan Turki, imbang 1-1 melawan tim lemah Finlandia menjadi alasan Kroasia memutus kontrak arsitek berusia 64 tahun tersebut.
Habis gelap terbitlah terang. Kroasia mengalami peningkatan performa usai jabatan pelatih dialihkan kepada Zlatko Dalic. Ia sukses membawa Mario Mandzukic dan kawan-kawan mempermalukan Ukraina di Kiev, sekaligus memperpanjang asa mereka untuk melaju ke Rusia.
ADVERTISEMENT
Tak berhenti sampai di situ, Kroasia juga sukses menyingkirkan Yunani di babak play-off sekaligus mengunci satu tempat di Piala Dunia 2018. Torehan Dalic di laga uji tanding tak buruk-buruk amat. Meski takluk dari Brasil dan Peru, mantan pelatih Al-Hilal dan Al-Ain itu sukses menghadirkan kemenangan atas Meksiko dan Senegal.
Mantan pelatih Timnas Kroasia, Ante Cacic. (Foto: CHARLY TRIBALLEAU / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Mantan pelatih Timnas Kroasia, Ante Cacic. (Foto: CHARLY TRIBALLEAU / AFP)