Pelajar dan WNI Indonesia di Maroko Kompak Sewa Bus Untuk Datangi TPS Langsung

PPI Dunia
PPI Dunia adalah wadah organisasi yang menaungi seluruh pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri.
Konten dari Pengguna
12 Februari 2024 20:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari PPI Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pelajar Indonesia dan WNI di Maroko berbondong-bondong mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) yang berlokasi di ibu kota Rabat.
zoom-in-whitePerbesar
Pelajar Indonesia dan WNI di Maroko berbondong-bondong mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) yang berlokasi di ibu kota Rabat.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rabat — Pelajar Indonesia di kota Fes, Maroko kompak berbondong-bondong datangi tempat pemungutan suara (TPS) di ibu kota Rabat dengan menyewa bus pada hari Minggu (11/2). Meski jarak yang ditempuh terhitung jauh, yaitu sekitar 201.5 km dengan waktu tempuh kurang lebih empat jam perjalanan, hal tersebut tidak lantas membuat para pelajar dan WNI absen dari pencoblosan. Sebaliknya, mereka menjadikan momen ini sebagai ajang untuk meramaikan pesta demokrasi, dan mengajak rakyat Indonesia untuk tidak golput.
ADVERTISEMENT
Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Rabat menyatakan bahwa TPS di Maroko hanya berjumlah satu saja, yang bertempat di KBRI Indonesia di Rabat, dengan daftar pemilih tetap (DPT) Rabat berjumlah 288 orang. Sedangkan kotak suara keliling (KSK) berjumlah tiga: KSK 001 di Mauritania dengan DPT 8 orang, KSK 002 di kota Oujda dengan DPT 20 orang, dan KSK 003 di kota Casablanca dengan DPT 6 orang. Jumlah data daftar pemilih tetap luar negri (DPTLN) di Maroko berjumlah 322, serta daftar pemilih tambahan (DPTbLN) sebanyak 96 orang. Total keseluruhan 419 orang.
“TPS Maroko hanya berjumlah satu saja, yang bertempat di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Rabat, mengingat jumlah angka DPT yang masih sedikit, dan tidak sampai pada angka batas minimal ketentuan jumlah pemilih di satu TPS” jelas Yusuf Muhtadi selaku ketua PPLN Rabat.
ADVERTISEMENT
Dari total keseluruhan data tersebut, PPLN Rabat juga mengatakan bahwa 80% dari pemilih adalah pelajar. Di mana para pelajar ini tersebar di berbagai kota Maroko, seperti Fes, Marakech, Tanger, Tetouan dan lainnya. Menariknya, kota-kota tersebut jaraknya terhitung jauh dari ibu kotanya Rabat, dengan perkiraan jarak tempuh minimal 3-6 jam perjalanan baik dengan bus atau kereta. Sehingga kota yang tidak terdaftar menggunakan KSK harus mendatangi TPS langsung di Rabat.
Kota Fes salah satunya, dengan jumlah pelajar Indonesia yang terhitung banyak pun akhirnya memutuskan untuk saling berkoordinasi terkait mobilisasi pencoblosan. Yaitu dengan menginisiasi penyewaan bus dengan jumlah seat 50 orang. ini dilakukan demi memudahkan mereka, dan tentunya untuk menghindari absennya anggota pelajar dan WNI Fes di hari pencoblosan.
ADVERTISEMENT
“Bus dari Fes untuk pergi ke TPS ini, siap mensukseskan pemilu 2024. Saya sangat mengapresiasi warga Indonesia Fes yang inisiatif dan kompak untuk menyewa bus sendiri, alhamdulillah, harganya lebih terjangkau dibanding jika bepergian sendiri” ungkap Ammar Al Amudi, Koordinator Wilayah kota Fes sekaligus pelajar Indonesia di Fes.
Insisiasi ini tentu sangat patut diapresiasi, mengingat PPLN Rabat sudah mengerahkan usahanya dalam sosialisasi pemilu yang memang beberapa kali digelar di kota-kota Maroko dalam mempersiapkan kelancaran prosesi pemilu 2024 ini. Terlebih, penentuan hari pencoblosan di Maroko sudah disesuaikan dengan hari libur di akhir pekan yaitu pada Minggu, 11 Februari 2024. Tentu ini diajukan oleh PPLN Rabat agar meminimalisir ketidakhadiran para pemilih.
Sementara itu Pensosbud KBRI Rabat, Sutarwindargo juga telah menghimbau kepada seluruh WNI dan pelajar Maroko dan Mauritania yang mendapatkan undangan agar hadir di TPS dan menggunakan hak suaranya “menggunakan hak suara pada Pemilu ini tidak lain merupakan langkah kita untuk membangun demokrasi di Indonesia menjadi lebih baik lagi” imbuh Sutarwindargo mengakhiri imbauannya pada Minggu (11/2).
ADVERTISEMENT