Kemarau, Petani di Bojonegoro Selatan Mulai Tanam Bawang Merah

Reporter: Sutopo

blokBojonegoro.com - Desa Deling, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro memang terkenal dengan tanaman bawang merahnya. Hal tersebur terbukti pada kemarau ini para petani di daerah selatan Kabupaten Bojonegoro itu mulai menanam salah satu bumbu dapur di lahan sawahnya.

Di Daerah Bojonegoro Selatan itu, kondisi tanah berwarna cokelat kehitaman, sehingga sangat cocok untuk ditanami bawang merah. Selain itu kondisi sumber air sangat cukup ketika musim kemarau.

Pantauan blokBojonegoro.com, Minggu (13/5/2018), para petani tengah gotong royong menanam bawang, tangan-tangan mereka terlihat terampil menncapkan bibit bawang ke tanah yang sudah diolah sedemikian rupa.

Para penanam bawang umumnya di daerah itu adalah para kaum hawa, sedangkan petani pria memiliki peran untuk membuat barisan di lahan yang akan ditanami.

Panas matahari yang begitu terik tak mereka hiraukan. Baginya menanam bawang dengan jumlah yang banyak adalah kebanggan tersendiri.

"Kami sudah biasa bekerja di bawah teriknya matahari," kata seorang petani bawang merah, Jumilah, kepada blokBojonegoro.com di sawahnya.

Saat ini, lanjut dia, dirinya menanam bawang sebanyak 1,5 kuintal atau 150 kilogram, dengan modal 5 juta lebih. Bahkan anggaran yang sudah dikeluarkan bisa bertambah jika nanti di tengah jalan bawang merah membutuhkan perawatan ekstra.

"Biasanya yang membuat mahal adalah pestisidanya. Sebab jika hama sudah menyerang maka pemberian pestisida harus rutin dan itu membutuhkan biaya yang banyak," terang wanita dengan dua anak tersebut.

Petani lain, Jakimen juga memaparkan, bawang merah memang tanaman unggulan petani di Deling. Sebab hasil yang diperoleh ketika panen sangat menguntungkan dari pada tanaman lain seperti jagung mupun padi.

"Kalau jagung kan meski jumlahnya berton-ton tapi hasilnya tak seberapa. Tapi kalau bawang merah ini hasilnya sangat banyak," tutur Jakimen menandaskan. [top/mu]

Link berita: http://blokbojonegoro.com/v2/berita/ekonomi-migas/55577-kemarau-petani-sekar-mulai-tanam-bawang-merah.html