Penjualan Batik Jonegoroan Tidak Stabil

Konten Media Partner
13 November 2017 9:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjualan Batik Jonegoroan Tidak Stabil
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Reporter: Sutopo
blokBojonegoro.com - Penjualan batik khas Bojonegoro atau sering disebut Batik Jonegoroan, tidak stabil. Seperti di salah satu toko yang ada di Kota Bojonegoro, masih belum menentu. Bahkan selama satu hari penuh terkadang tidak ada pembeli sama sekali.
ADVERTISEMENT
"Penjualan tidak pasti. Kadang sehari laku satu kain, kadang bisa dua kain. Pokonya tidak tidak menentu," beber seorang penjaga toko, Heni Yuni Ningsih, kepada blokBojonegoro.
Menurut Heni, dalam satu Minggu, dirinya bisa menjual 2 hingga 10 kain batik. Ia menjelaskan, pembeli biasanya lebih suka jenis kain bahan atau belum jadi baju."Kalau baju yang sudah jadi jarang pembeli," kata Heni di sela menjaga Toko.
Untuk harga kain batik dibandrol dengan harga mulai Rp65 ribu hingga Rp180 ribu per potongnya, dengan ukuran sekitar panjang 2 meter kali 1,5 meter.
Sedangkan, untuk kain batik yang sudah menjadi baju baik lengan panjang atau pendek dibandrol dengan harga Rp150 ribu hingga Rp180 ribu. Hal itu juga berlaku baju untuk pria mau pun wanita.
ADVERTISEMENT
"Namun, juga ada batik yang harganya Rp600 ribu," jelas Heni saat menunjukan jenis-jenis batik khas Bojonegoro.
Terpisah, penjual Batik Jonegoroan di Desa Jono, Kecamatan Temayang, Tinuk, mengaku batik yang dijualnya berkisar antara Rp105 ribu per biji, hingga Rp195 ribu. "Untuk penjualan batik ya lumayan laku," kata Tinuk. [top/ito]