Dorong Kewirausahaan, BNI Syariah Gelar Diskusi di Unair

BNI Syariah
BNI Syariah adalah lembaga perbankan di Indonesia. Bank ini semula bernama Unit Usaha Syariah Bank Negara Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT BNI, Persero, Tbk. Sejak 2010, Unit Usaha BNI Syariah berubah menjadi bank umum syariah dengan nama PT Bank BNI Syariah.
Konten dari Pengguna
29 Maret 2019 20:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari BNI Syariah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo saat menjadi narasumber utama dalam Leadership Forum dengan tema Funding for Entrepreneur in Industry 4.0 di Aula Garuda Mukti Kampus C, Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Kamis (28/3).
Surabaya, 28 Maret 2019. BNI Syariah mendukung berkembangnya entrepreneurship atau kewirausahaan terutama untuk generasi muda. Untuk itu, BNI Syariah menggelar Leadership Forum dengan tema Funding for Entrepreneur in Industry 4.0.
ADVERTISEMENT
Acara ini dilakukan di Aula Garuda Mukti Kampus C, Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Kamis (28/3). Ada dua narasumber utama yang hadir dalam acara ini yaitu Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo dan CEO & Founder Ammana Fintek Syariah, Lutfi Adhiansyah.
Ada dua acara utama dalam Leadership Forum ini pertama adala seminar mengenai kewirausahaan dan public lecture oleh Direktur Utama BNI Syariah. Acara seminar diselenggarakan oleh BNI Syariah bekerja sama dengan Magister Management FEB Universitas Airlangga Surabaya.
Acara seminar dimoderatori oleh Kepala Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, Gancar C Premananto. Leadership Forum ini diikuti 300 peserta.
Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengatakan saat ini tren layanan digital harus direspon oleh perbankan dengan optimalisasi pemanfaatan teknologi.
ADVERTISEMENT
"Kami terus berinovasi dalam rangka menyediakan solusi perbankan syariah berbasis digital," kata Abdullah Firman Wibowo, Kamis (28/3).
Ada beberapa strategi yang dilakukan BNI Syariah terkait pengembangan digital. Pertama adalah dengan mengoptimalkan teknologi dan jaringan BNI incorporated agar bisa memberikan layanan yang terbaik.
Untuk menghadapi era digital, BNI Syariah terus melakukan adaptasi dan kolaborasi. Bank juga melakukan transformasi baik dari sisi SDM maupun infrastruktur baik perangkat lunak dan perangkat keras.
Pada tahun ini, BNI Syariah menekankan pengembangan digital untuk ekosistem halal. Digitalisasi halal ekosistem dilakukan dengan beberapa langkah strategis.
Selain itu, BNI Syariah tergabung sebagai anggota AFSI (Asosiasi Fintech Syariah Indonesia) sekaligus mensupport kebutuhan penggunaan fitur-fitur payment/transfer bank yang digunakan oleh para startup/fintech untuk mendukung pengembangan ekosistem halal syariah.
ADVERTISEMENT
Seiring pengembangan digital, BNI Syariah juga berkontribusi optimal dalam pertumbuhan industri halal dan mendorong banyak pengusaha muncul dari bisnis halal ini. Menurut Firman, potensi industri halal di dunia bahkan di Indonesia cenderung besar.
Untuk halal food secara global tercatat mempunyai potensi US$ 170 miliar, halal fashion US$ 20 miliar, halal travel US$ 10 miliar, halal kosmetik US$ 10 miliar, halal education US$ 12 miliar dan Islamic finance US$ 82 miliar (Global Islamic Finance Report 2017).
Peningkatan bisnis halal ini didorong oleh peningkatan masyarakat kelas menengah di Indonesia. Meskipun demikian, untuk mewujudkan hal ini, masih ada tantangan yang dihadapi. Salah satunya adalah tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah dibandingkan dengan konvensional.
ADVERTISEMENT
CEO & Founder Ammana Fintek Syariah, Lutfi Adhiansyah mengatakan ekonomi syariah jika digabungkan dengan industri 4.0 akan menjadi kekuatan cukup besar. "Karena teknologi finansial akan mendorong bisnis syariah menjadi lebih optimal," kata Lutfi.