Saatnya Menjadikan Fakultas Kedokteran sebagai Sumber Solusi

Budi Wiweko
Dosen FKUI
Konten dari Pengguna
28 Agustus 2017 12:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Budi Wiweko tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Saatnya Menjadikan Fakultas Kedokteran sebagai Sumber Solusi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejarah telah membuktikan bahwa berbagai inovasi terdepan di dunia lahir dari Universitas. Beberapa penemuan yang mengubah sejarah hidup di dunia, tercatat lahir dari Universitas. Sebagai contoh: Penicillin oleh Howard Florey dari University of Oxford tahun 1939, penemuan tes Pap oleh Nicolas Papanicolaou dari Cornell University tahun 1939, penemuan alat Ultrasonografi oleh Ian Donald dari University of Glasgow tahun 1958, penemuan LCD oleh James Fergason dari Kent State University tahun 1967, penemuan MRI oleh Paul Laterbur dari University of New York tahun 1970 dan penemuan teknologi DNA rekombinan oleh Stanley Cohen dari UCLA tahun 1974.
ADVERTISEMENT
Universitas Indonesia dengan Fakultas Kedokterannya, merupakan salah satu universitas tertua di Indonesia yang memiliki peran signifikan dalam sejarah peradaban bangsa. Didirikan sejak jaman penjajahan dan beberapa kali bermetamorfosis, akhirnya Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) resmi didirikan dan menjadi pusat pendidikan serta pengembangan ilmu kedokteran di Indonesia pada tahun 1950.
FKUI memiliki sejarah gemilang yang mendunia. Salah satunya adalah ketika pada tahun 1929 Christian Eijkman mendapatkan penghargaan nobel atas penemuannya mengenai vitamin B1 yang dapat mencegah penyakit beri-beri. Kiprah para peneliti FKUI saat itu mampu menghasilkan tulisan ilmiah yang dipublikasi pada jurnal yang cukup baik terutama mengenai penyakit tropik seperti malaria.
Salah satu program terobosan yang baik dilakukan pada tahun 1954, yaitu ketika FKUI bekerja sama dengan University of California San Fransisco (UCSF) untuk mengirim para staf dan mahasiswanya belajar mendalami ilmu untuk kemudian mengembangkannya di tanah air demi kemajuan pendidikan kedokteran Indonesia. Pada masa-masa selanjutnya, FKUI terkenal sebagai kampus pendidikan dan perjuangan yang banyak menorehkan karya emasnya bagi bangsa Indonesia. Beberapa karya besar FKUI yang bermakna bagi kemajuan bangsa Indonesia antara lain konsep “Empat Sehat Lima Sempurna”, “Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas”, penemuan spesies Filaria dan metode pewarnaan Mycobacterium tuberculosis.
ADVERTISEMENT
FKUI juga menghasilkan ilmuwan dan pemimpin bangsa yang duduk dalam kabinet, parlemen, dan berbagai institusi dengan scope nasional maupun internasional. Sebagai contoh, calon astronot pertama dari Indonesia merupakan salah satu putri terbaik FKUI. Tiga tahun terakhir, pembangunan Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) merupakan tonggak sejarah baru bagi pengembangan riset dan inovasi di FKUI untuk menjadi pelopor dan pemimpin perubahan.
Saat ini Universitas Indonesia menempati peringkat 277 dunia berdasarkan QS ranking sekaligus merupakan Universitas di Indonesia yang memiliki peringkat dunia terbaik. FKUI sendiri saat ini menduduki peringkat 301 – 350 dunia berdasarkan QS ranking yang dinilai berdasarkan academic reputation, international student, international faculty, faculty to student ratio dan citation index per faculty. Tugas berat FKUI ke depan adalah membangun reputasi sekaligus berperan dalam pembangunan kesehatan Indonesia sesuai dengan Nawacita Jokowi-JK dalam hal membangun kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan daya saing serta kemandirian bangsa.
ADVERTISEMENT
Untuk menunjang hal tersebut, kita memiliki sejumlah sarana dan prasarana baik bersifat regulasi maupun sarana fisik serta sumber daya manusia, yaitu Academic Health System Universitas Indonesia (AHS UI) yang menjadi tulang punggung pendidikan kedokteran modern dan kolaborasi lintas institusi dan disiplin ilmu. Kedua hal tersebut merupakan fondasi dasar dalam menyiapkan FKUI untuk selalu berperan sebagai sumber solusi bagi kamajuan bangsa. Ke depan, diperlukan pengembangan sebuah ekosistem modern untuk pengembangan ilmu pengetahuan modern, yaitu science dan techno park yang dapat memberikan kontribusi terhadap masyarakat dalam bentuk produk penelitian siap pakai.
Academic Health System Universitas Indonesia sebagai masa depan pendidikan kedokteran
Ilustrasi tenaga medis (Foto: sasint)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tenaga medis (Foto: sasint)
Peraturan rektor UI tahun 2017 menerangkan bahwa AHS UI terdiri atas Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keperawatan, Fakultas Farmasi, 8 RS vertikal milik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan 1 RS Pendidikan milik Universitas Indonesia. Rumah sakit yang tergabung dalam AHS UI yaitu RSCM, RS Persahabatan, RS Fatmawati, RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, RS Anak dan Bunda Harapan Kita, RS Kanker Dharmais, RS Pusat Infeksi Soelianti Soeroso, RS Pendidikan UI dan RS Pusat Otak Nasional. Potensi kekuatan AHS UI sangat luar biasa berdasarkan kompetensi sumber daya manusia semua fakultas, kualitas dokter dan fasilitas pelayanan kesehatan yang dimiliki serta jumlah serta keberagaman pasien yang ada.
ADVERTISEMENT
Sinkronisasi dan akselerasi pencapaian program AHS UI merupakan modal utama untuk melakukan perubahan bermakna di FKUI. Dari sisi pendidikan, AHS UI akan meningkatkan jumlah kasus untuk mahasiswa, dengan bimbingan langsung oleh para pakar di bidangnya. Perspektif AHS dapat meningkatkan kolaborasi antar profesi dalam bidang pendidikan, penelitian maupun pelayanan/pengabdian masyarakat. Bagi RS kondisi ini tentu dapat meningkatkan kualitas pelayanannya terhadap masyarakat.
Dalam bidang penelitian, AHS UI dapat menjadi wahana terbaik bagi uji klinik pengembangan obat maupun alat kesehatan mengingat jumlah dan variasi kasus yang tinggi. Penelitian lain seperti uji diagnostik, uji prognostik, health technology assesment (HTA), penelitian epidemiologi, dan penelitian manajemen rumah sakit sangat efektif dikembangkan dalam lingkup AHS UI. Rumah sakit umum daerah juga merupakan komponen penting dalam AHS UI untuk dapat memperbaiki sistem rujukan kesehatan sekaligus dapat menjadi RS pendidikan satelit bagi FKUI.
ADVERTISEMENT
Salah satu potensi implementasi AHS UI adalah pemanfaatan dan pengolahan “big data” dalam melakukan kajian prevalensi dan penanganan penyakit serta evaluasi efektifitas pembiayaan pelayanan kesehatan di RS sehingga dapat memberikan asupan untuk pengambil kebijakan. Sinkronisasi selanjutnya yang sangat penting adalah sharing resources dan sharing knowledge sesuai potensi keunggulan RS masing-masing. Berkembangnya AHS UI ini membuka peluang untuk mengakselerasi kerja sama universitas dengan industri (public-private-partnership).
Membangun RS Pendidikan Universitas Indonesia sebagai etalase kolaborasi berbagai potensi bangsa
Kolaborasi antar profesi merupakan strategi penting dalam pendidikan, penelitian, pelayanan dan pengabdian masyarakat. Rumah sakit pendidikan UI dapat menjadi kawah candradimuka sekaligus etalase bagi kolaborasi antar profesi di rumpun ilmu kesehatan. Saat ini sudah ada beberapa modul pendidikan kedokteran FKUI yang memfasilitasi kolaborasi antar profesi.
ADVERTISEMENT
RS pendidikan UI merupakan pusat pengembangan kolaborasi antar profesi yang dapat dimulai sejak awal mahasiswa memasuki modul klinik. Model kolaborasi antar profesi yang dikembangkan dapat berupa kerja sama antar rumpun ilmu kesehatan dengan mengikutsertakan teman-teman dari rumpun life sciences dan social sciences. Untuk mengembangkan ilmu kedokteran dan kesehatan sangat diperlukan kolaborasi lintas disiplin ilmu (trans-disciplinary collaboration).
Pusat uji klinik akan dibangun di RS Pendidikan UI sebagai wadah pelaksanaan uji klinik bagi obat serta alat kesehatan yang dikembangkan Universitas Indonesia sehingga dapat mengakselerasi dikeluarkannya ijin edar bagi obat atau alat kesehatan baru produksi UI. RS Pendidikan UI juga sekaligus bisa menjadi etalase obat atau alat kesehatan produksi UI melalui pusat pelatihan simulasi atau pun unit pelayanan yang khusus menggunakan produk Universitas Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pengembangan Indonesian Medical Science Techno Park
Ilustrasi Penelitian (Foto: luvqs)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penelitian (Foto: luvqs)
Inovasi merupakan kata kunci yang penting di dunia saat ini, siapa pun yang tidak melakukan inovasi akan tertinggal di belakang. Indikator Universitas terinovatif di dunia diukur menggunakan jumlah hak paten yang diproduksi setiap tahun serta berapa banyak sitasi publikasi lahir dari penemuan paten tersebut. Saat ini IMERI FKUI memiliki 12 klaster penelitian dan 3 klaster pendidikan yang sangat berpotensi untuk meningkatkan produk hak atas kekayaan intelektual (HAKI) FKUI.
Semua inovasi di FKUI diarahkan menuju tingkat kesiapan teknologi yang sudah siap untuk digunakan masyarakat luas. Oleh karena itu IMERI membuat terobosan baru dengan merekrut tenaga peneliti purna waktu yang akan bekerja di klaster riset dengan indikator performansnya adalah jumlah dana hibah, HAKI dan publikasi internasional. IMERI FKUI terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi Indonesia dan luar negeri, lembaga penelitian, sekolah, industri, non government organization serta lembaga masyarakat lainnya.
ADVERTISEMENT
Dalam waktu 10 tahun ke depan, IMERI akan didorong menjadi Indonesian Medical Science Techno-Park (INAMED STP) yaitu pusat industri kesehatan berbasis riset dan inovasi. INAMED STP akan fokus mendorong pengembangan kit diagnostik, obat berbahan baku alami Indonesia, pusat tele-medicine Indonesia dan pengembangan alat kesehatan serta pusat uji klinik Indonesia.
Universitas sebagai solusi kemajuan dan kemandirian bangsa
Budaya belajar, mengajar dan mendidik generasi untuk kemajuan bangsa bukanlah hal yang baru di tanah air. Sejarah panjang FKUI menunjukkan bahwa universitas memiliki peran besar yang tak terpisahkan dalam kemajuan bangsa. Cita-cita besar menuju peringkat 100 besar Fakultas Kedokteran dunia dalam 10-20 tahun mendatang bukanlah mimpi yang sulit untuk direalisasikan.
Melalui pendidikan kedokteran berbasis penelitian dan inovasi, akan tecetak dokter yang mampu berperan sebagai pemimpin masa depan, kreatif dan inovatif, memiliki budaya enterpreunership, mampu berkolaborasi, selanjutnya memiliki insting untuk meningkatkan keberadaan dan peran Indonesia dalam bidang kesehatan di dunia internasional.
ADVERTISEMENT