SALURA, Surga yang Belum Terjama (Part 3 : Jauh dari Perhatian para Penguasa)

Budiwan Fauzi
Ride, Read, and Write...
Konten dari Pengguna
16 Maret 2018 11:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Budiwan Fauzi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memiliki potensi wisata dan potensi alam yang melimpah tidak menjadikan mereka bisa mengejar ketertinggalan dari perkembangan negeri ini. Indahnya pesona pantai pulau salura tidak menjadikan mereka bisa hidup layak, belom lagi problem sumberdaya laut yang melimpah tidak dapat mereka rasakan, karena mereka harus menjadi buruh dipulau sendiri.
Perhatian dari pemerintah sangatlah dibutuhkan warga pulau seperti halnya sarana dan prasarana pendidikan yang minim, bangunan sekolah yang jauh dari kata layak mereka harus manfaatkan untuk tetap memberikan pendidikan yang memadai bagi anak-anak mereka.
ADVERTISEMENT
Di SD Inpres Pulau Salura terdapat enam ruang kelas yg berukuran minim dan hanya ada 3 ruang kelas yang mereka pergunakan disaat musim hujan melanda, belum lagi kendala tenaga pengajar yang hanya dilakukan oleh 3 guru termasuk satu orang yang juga bertindak sebagai kepala sekolah.
Hal ini disebabkan oleh minimnya infrastruktur jalan atau akses untuk menjanggkau pulau salura, yang membuat seakan-akan pulau ini terisolir dari pusat kota.
PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) bersama Kumparan.com melaksakan kegiatan Road Trip All New VixionR yang betajuk "Peduli Pendidikan Anak Salura" menyerahkan bantuan untuk menunjang pendididikan dipulau salura.
Penyerahan bantuan berupa perlengkapan sekolah dan uang tunai yang langsung oleh Bpk. Edi Ang selaku Deputy Manager PT.YIMM kepada kepala sekolah SD Inpres Pulau salura.
ADVERTISEMENT
Kedatangan kami pun disambut kecerian anak didik SD Inpres Pulau salura, terpancar keceriaan dari wajah mereka.