Pesona Istimewa Pulau Dua di Ujung Sulawesi

Bukanrastaman
Travel Blogger
Konten dari Pengguna
27 Juni 2019 18:20 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bukanrastaman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pemandangan sunrise Pulau Dua. Foto: bukanrastaman.
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan sunrise Pulau Dua. Foto: bukanrastaman.
Sudut-sudut negeri selalu indah untuk dibahas. Begitu juga tentang pulau yang ada di ujung Sulawesi ini, namanya Pulau Dua. Terletak di desa Kampangar, persisnya di Kecamatan Balantak, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, pulau ini memang benar-benar memanjakan mata. Menggoda untuk dijelajahi sembari mengucap syukur atas kekayaan Bumi Pertiwi.
ADVERTISEMENT
Saya tiba di desa Kampangar siang hari. Bertolak dari kota Luwuk menuju Balantak, menempuh perjalanan kurang lebih 4 jam. Jalanan yang panjang dan tak cukup bagus memang kadang membuat kesal. Tapi saat kamu sudah tiba, alunan nada samudera benar-benar menghapus lelahmu. Pelukan alam yang mendamaikan bagi manusia yang percaya.
Desa Kampangar, tempat titik awal penyeberangan menuju Pulau Dua. Foto: bukanrastaman.
Pulau Dua sendiri adalah sebuah pulau yang secara jarak mata dekat sekali dengan desa Kampangar. Usai tiba di pantai desa Kampangar, kamu harus menyewa kapal untuk menyeberang ke Pulau Dua. Harganya pun bervariasi. Tapi rata-rata masyarakat lokal mematok harga sebesar Rp 350 ribu untuk mengantar ke Pulau Dua.
Untuk harga tersebut, perahu akan menunggumu tracking perbukitan sampai puncak dan menikmati pagi atau senja dari atas bukitnya. Saran saya, ajaklah banyak kawan. Karena satu kapal bisa diisi hingga 8 orang, sehingga biayanya akan terasa lebih ringan.
Pulau Dua Aerial View. Foto: bukanrastaman.
Pulau Dua dan Gunung Kolupapan. Foto: bukanrastaman.
Pulau Dua sendiri adalah pulau kecil dengan kontur bukit yang benar-benar indah. Satu yang cukup saya rasa agak aneh adalah adanya tangga warna-warni yang membelah pulau. Di satu sisi, adanya tangga memang sangat membantu pengunjung untuk mendaki sampai pada pemandangan tertinggi. Tapi di sisi lain, keberadaannya malahan menimbulkan kesan tidak alami.
ADVERTISEMENT
Apalagi tangga itu dicat warna-warni khas wisata selfi. Padahal biasanya warna-warni dengan cat selalu berakhir dengan nestapa. Membutuhkan perawatan yang konsisten agar menjaga warna cat tetap menyala. Dan memang benar, saya datang dengan bekas cat yang mulai luntur di anak tangga, namun tidak mengurangi keindahan Pulau Dua sama sekali.
Tangga Pulau Dua. Foto: bukanrastaman.
Menyeberang ke Pulau Dua dari desa Kampangar hanya memakan waktu kurang dari 10 menit. Sesampainya di sana kamu akan disambut dengan pemandangan yang sangat kontras. Pemandangan alam yang begitu indah bersanding dengan pasir putih halus yang diselimuti sampah kayu dan plastik yang terdampar akibat terbawa ombak.
Saat kamu pergi ke atas bukit, maka hamparan birunya samudera dan langit tampak begitu memesona. Kontras dengan bukit-bukit dari Kampangar yang berwarna hijau. Dari atas Bukit Pulau Dua bisa terlihat desa Kampangar, Gunung Kolupapan, dan sunset yang indah. Sesekali banyak burung elang terbang begitu gagah dan anggun. Bersama semilir angin aku duduk di atas bukit dan merasakan betapa kayanya negeri ini.
ADVERTISEMENT
Pemandangan dari atas Pulau Dua. Foto: bukanrastaman.
Cara menuju ke sana:
Bila datang dari Jakarta, maka kamu dapat mengambil penerbangan menuju Luwuk. Beberapa maskapai biasanya akan transit ke Makassar. Tapi ada satu maskapai yang terbang direct menuju Luwuk, yang tentu saja mempersingkat waktu dan menghemat biaya.
Tidak ada kendaraan umum menuju desa Kampangar. Kita harus menyewa kendaraan pribadi untuk menuju ke sana. Untuk harga mobil dari Luwuk menuju Kampangar berkisar antara Rp 600 ribu hingga Rp 1 juta sekali jalan. Jadi usahakan untuk mengajak beberapa kawan untuk berbagi ongkos.
Untuk penginapan sendiri tidak banyak, hanya perkampungan warga dan satu resort yang amat bagus. Resort-nya sendiri juga sebagai tempat dive center di Pulau dua. Sebagai informasi, selain pemandangan alam yang bagus, pemandangan bawah laut Pulau Dua juga amat menawan. Kalo engkau suka diving, cocok sekali untuk ke sana.
ADVERTISEMENT
Ada belasan hingga puluhan titik diving di Pulau Dua dan sekitarnya. Para pencinta bawah laut biasanya menghabiskan 7 hingga 14 hari menginap di sana untuk menjelajahi seluruh titik diving-nya.
Untuk sekadar bermain air atau snorkeling, kalian tak perlu khawatir repot mencari tempat bilas. Terdapat warung-warung makan yang juga menyediakan tempat mandi atau bilas. Jadi tak perlu khawatir usai bermain air di laut karena sejatinya tempat ini juga sangat nyaman.
Gunakanlah pakaian santai, karena untuk menikmati Pulau Dua kalian harus tracking, sehingga pakaian yang nyaman adalah kunci bergerak enak dan menikmati perjalanan.
Tips and Tricks:
Ada waktu-waktu terbaik mengunjungi Pulau Dua. Walau saya pikir Pulau Dua ini tetap indah untuk dilihat saat sunrise, siang, atau sore hari.
Pemandangan Siang. Foto: bukanrastaman.
Namun penginapan yang terbatas memang kadang jadi kendala. Jika kamu ingin pulang hari dari Luwuk, maka saran saya berangkatlah dini hari, untuk mengejar momen sunrise.
ADVERTISEMENT
Sungguh sunrise Pulau Dua ini sangat menarik. Langit memerah dengan latar belakang siluet Pulau Dua adalah salah satu hal terindah yang pernah saya nikmati.