news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Foto: Pesta Demokrasi di Ujung Merauke

Tim BumiPapua
Portal Berita dan Informasi Tanah Papua | Partner Kumparan 1001 Media
Konten dari Pengguna
17 April 2019 8:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tim BumiPapua tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Salah satu polisi adat di TPS 02, Kampung Buti, Distrik Merauke, Kabupaten Merauke, Papua, Rabu (17/4). Foto: Bumi Papua/Abdel
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu polisi adat di TPS 02, Kampung Buti, Distrik Merauke, Kabupaten Merauke, Papua, Rabu (17/4). Foto: Bumi Papua/Abdel
ADVERTISEMENT
Merauke, BUMIPAPUA.COM - TPS 02 di Kampung Buti, Distrik Merauke, Kabupaten Merauke, Papua, dijaga oleh dua polisi adat saat pelaksanaan Pemilu 2019. Para petugas TPS menggunakan pakaian adat.
ADVERTISEMENT
Menurut Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Merauke, Yakop Saleki, tercatat ada 245 warga asli Papua yang memberikan hak suaranya di TPS 02.
"TPS 02 mayoritas pemilih warga asli Papua, lebih banyaknya pemilih dari Suku Marin Buti," ujarnya kepada wartawan, Rabu (17/4).
Polisi adat saat menjaga bilik suara di TPS 02, Kampung Buti, Distrik Merauke, Kabupaten Merauke, Rabu (17/4) Foto: Bumi Papua/Abdel
Yakop juga menuturkan polisi adat dilibatkan untuk mengamankan pemilihan. Mereka menjaga TPS dengan atribut berupa 'Zimbu', yakni mahkota kepala yang terbuat dari bulu kasuari.
Selain itu, ada 'Bharal', gelang adat yang disisipi daun anggin yang merupakan daun sakral bagi Suku Marin. Daun anggin ini biasa merupakan simbol daun adat yang biasa digunakan untuk ritual adat.
"Simbol-simbol ini yang digunakan oleh petugas TPS untuk menarik perhatian pengunjung. Di sini juga ada polisi adat yang bertugas untuk menjaga bilik suara dan penjaga tinta,” ujar Yakop. (Abdel)
Salah satu polisi adat dengan penutup kepala dari bulu kasuari di Merauke, Rabu (17/4). Foto: Bumi Papua/Abdel
ADVERTISEMENT