300 Peserta CPNS Kota Jayapura di Hari Pertama Ikuti Tes Sistem CAT

Konten Media Partner
19 Juni 2019 16:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BKD Kota Jayapura, Roberth J. Betaubun saat menjelaskan syarat sistem CAT kepada peserta tes CPNS Formasi 2018 Pemerintah Kota Jayapura. (Foto Imelda)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BKD Kota Jayapura, Roberth J. Betaubun saat menjelaskan syarat sistem CAT kepada peserta tes CPNS Formasi 2018 Pemerintah Kota Jayapura. (Foto Imelda)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Dari 4.318 peserta calon pegawai negeri sipil (CPNS) Formasi 2018 Pemerintah Kota Jayapura yang lulus tes administrasi, ada 300 diantaranya pada hari pertama, Rabu (19/6) ini yang mengikuti tes menggunakan metode sistem Computer Asissted Test (CAT) di SMK Negeri 2 Jayapura, di Kota Jayapura, Papua.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Jayapura, Roberth J. Betaubun, peserta CPNS yang mengikuti tes sistem CAT pada Rabu (19/6) ini dibagi dalam beberapa sesi. “Hari pertama 300 peserta ini tes dilakukan dalam 3 sesi, masing-masing sesi 100 orang. Untuk hari kedua sampai selesai nantinya dilakukan dalam 4 sesi. Setiap sesi diberi waktu selama 220 menit,” jelasnya, Rabu (19/6).
Roberth juga mengatakan, dari 4.318 peserta CPNS Formasi 2018 Pemerintah Kota Jayapura yang lulus seleksi administrasi ini, telah bagi habis untuk ikuti tes sistim CAT. “Jadi setiap hari itu, kami laksanakan dalam 3 sampai 4 sesi. Oleh karena itu butuh waktu yang pas, karena ini jumlahnya ribuan orang," ujarnya.
Menurut Roberth, dari jumlah 4.318 peserta ini, sudah termasuk orang asli Papua (OAP) 80 persen dan bukan OAP 20 persen. “Sehingga jika ada ada formasi untuk OAP yang tak ada pelamarnya, maka bisa diisi pelamar non Papua yang lahir besar di Papua. Kenapa harus syarat seperti itu, karena pasti sudah di angkat jadi PNS, dia tak minta pulang," terangnya.
ADVERTISEMENT
Bagi para peserta CPNS yang mengikuti tes sistem CAT, kata Roberth, ada syarat atau ketentuan yang harus dipatuhi peserta, diantaranya peserta tak diperbolehkan membawa handphone saat masuk ruang tes dan tak memakai jam tangan, serta cicin saat ikuti tes.
“Ini dilakukan panitia menghindari berbagai hal mencurigakan. Jadi kami ada ruang registrasi dan ruangan sterilisasi bagi peserta. Kemudian juga, ada ruang investigasi dan verifikasi, guna menjaga kemungkinan jangan sampai ada orang yang tak bertanggungjawab menyusup masuk," jelas Roberth.
Menurut Roberth, sebelum masuk ke ruangan tes, peserta diperiksa melalui ruangan teritorial dan ruangan seleksi, kemudian dicermati baik sesuai dengan kartu identitas yang dimiliki.
"Peserta membawa dan memegang KTP, kemudian dicermati betul-betul sesuai dengan kartu identitasnya. Setelah itu diberikan PIN, barulah peserta diperkenangkan mengikuti tes," terang Roberth.
ADVERTISEMENT
Roberth menambahkan, panitia telah menyediakan satu ruang VIP kepada pejabat daerah untuk bisa memantau dan memonitor langsung jalannya proses seleksi tes CPNS Formasi 2018 Pemerintah Kota Jayapura.
"Kepada orang tua juga, saya mengimbau bisa datang melihat hasil ujian anaknya di tempat ujian. Sebab panitia juga menyiapkam satu tenda dan monitor bagi orang tua yang ingin melihat hasil ujian anaknya," jelas Roberth.
Jefri Sembra, salah satu peserta tes CPNS Formasi 2018 Pemerintah Kota Jayapura mengaku baru pertama kali mengikuti tes CPNS seperti ini. “Walau merasa sangat gugup sedikit, tapi saya yakin pasti bisa melewati tes ini dengan baik. Sebab saya mempunyai Tuhan yang akan menolong saya," jelasnya, Rabu (19/6).
Untuk mengikuti tes ini, Jefri mengaku sudah belajar di soal-soal tes CPNS Formasi 2018 dari daerah-daerah lainnya. “Saya percaya semua soal akan saya kerjakan dengan baik, karena saya sudah lihat tes lainnya. Tapi ada tahapan yang sangat sulit nanti, yaitu di tes psikotes. Tapi semoga saja lancar kedepan," terangnya.
ADVERTISEMENT
Tes CPNS Gunakan Sistem CAT
Tes CPNS sistem CAT ini sudah mulai digunakan untuk kabupaten atau kota di beberapa daearah di Indonesia sejak tahun 2018 lalu. Kepala Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Jayapura, Paulus Dwi Laksono menyampaikan, sistem CAT adalah sistem yang bisa dipertanggungjawabkan dan cepat, sebab peserta bisa langsung mengetahui nilainya setelah menyelesaikan soal.
“Sistem ini tak ada campur tangan dari pihak manapun, jadi hasil yang didapatkan sesuai dengan kamampuan dari peserta itu sendiri. Tak ada campur tangan dan intervensi dari para pejabat maupun dari pihak IT,” kata Paulus.
Paulus menilai, sistem CAT merupakan sistem yang transparan dan akuntable. Menurutnya dengan adanya sistem CAT anak dari seorang tukang ojek pun bisa memiliki hak yang sama dan memiliki kemungkinan lulus.
ADVERTISEMENT
“Dengan adanya sistem ini anak seorang pejabat belum tentu bisa lulus, contohnya saja anak Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu tak lulus tes CPNS Kementerian tahun 2017 dan banyak anak dari pegawai BKN yang nggak lulus, itu adalah resiko dari sebuah perubahan,” jelasnya.
Paulus menyampaikan, rata-rata setiap kabupaten mengajukan 400 formasi untuk tahun 2018 dan saat ini pemerintah kabupaten dan kota sedang mengajukan untuk formasi tahun 2019. “Kami harapkan tahun 2019 ada lagi,” ujarnya.
Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano, mengimbau kepada para peserta tes CPNS Formasi 2018 Pemerintah Kota Jayapura agar tak mempercaya oknum pejabat daerah yang menjanjikan kelulusan.
Sebab menurut Benhur, tes seleksi CPNS Formasi 2018 Pemerintah Kota Jayapura ini menggunakan sistem CAT, yang hasilnya langsung dapat dilihat hasil tertinggi.
ADVERTISEMENT
“Jadi siapa yang memiliki nilai tertinggi sesuai formasi yang ditetapkan, maka dialah yang akan lulus. Berbeda daerah lain di Indonesia menggunakan sistem passing grade," kata Benhur saat membuka resmi pelaksanaan tes seleksi CPNS Formasi 2018 Pemerintah Kota Jayapura di SMK 2 Jayapura, Kota Jayapura, Rabu (19/6).
Benhur juga mengatakan, Pemerintah Kota Jayapura terus berupaya untuk melakukan perbaikan terhadap sistem perekrutan pegawai negeri sipil formasi 2018 dengan diberlakukan sistem CAT, dalam rangka memilih orang-orang yang benar memiliki kemampuan yang berintegritas.
Menurut Benhur, lewat sistem CAT ini penentuan kelulusan bukan lagi ditentukan Walikota dan Bupati atau pejabat daerah lainnya, tetapi merupakan hasil jerih payah dari pencari kerja itu sendiri. “Dalam tes CPNS ini, jangan percaya oknum yang janjikan kelulusan,” katanya.
ADVERTISEMENT
Benhur juga mengatakan, tes seleksi CPNS yang dilaksanakan pada Rabu (19/6) ini adalah benar-benar murni untuk menguji kemampuan para calon pegawai negeri sipil. Sehingga tak ada sedikitpun indikasi nepotisme yang coba-coba dilakukan oleh pihak-pihak lain dalam mengikuti tes.
"Ada panitia yang kasih peluang, ada peserta yang kasih uang ratusan juta, jangan percaya. Percaya kepada Tuhan dan diri Anda sendiri karena Anda pasti mampu dan siap untuk mengikuti tes. Jika ada yang kemudian lolos itu merupakan kerja keras masing-masing dari saudara-saudara sekalian, bukan karena pertolongan orang lain," terang Benhur. (Imelda/Liza)