32 Korban Luka Rusuh Wamena Dirujuk ke Jayapura untuk Penanganan Medis

Konten Media Partner
24 September 2019 9:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rusuh di Wamena. (BumiPapua.com/Stefanus)
zoom-in-whitePerbesar
Rusuh di Wamena. (BumiPapua.com/Stefanus)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Korban jiwa akibat rusuh di Wamena, Jayawijaya, mencapai 22 orang, Selasa pagi (24/9). Selain itu, korban luka mencapai 66 orang. Rencananya, 32 orang di antaranya akan dirujuk ke rumah sakit di Jayapura untuk mendapatkan penanganan medis.
ADVERTISEMENT
"Sebanyak 32 orang yang membutuhkan perawatan lanjutan akan dikirim siang ini ke Jayapura dengan menggunakan (pesawat) Hercules," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua, Kombes Pol AM Kamal, Selasa (24/9).
Sementara itu, pencarian korban akibat kerusuhan di Wamena masih terus dilakukan.
"Tadi pagi ditemukan 5 jenazah, Kami masih mencari lagi korban di sudut kota yang kemungkinan melarikan diri, terluka atau lainnya,” jelas Kamal," kata Kamal.
Kamal tak menyebutkan penyebab korban jiwa dalam rusuh di Wamena ini. Namun data yang diperoleh BumiPapua.com menyebutkan kebanyakan korban jiwa akibat terperangkap dalam rumah atau tempat usahanya yang dibakar oleh pendemo anarkis.
Massa pelajar SMA di Wamena berunjuk rasa di Depan Kantor Bupati Jayawijaya. Foto: Istimewa
Sementara itu, Pemkab Jayawijaya saat ini masih terus mendata korban jiwa dan kerugian materiel akibat aksi anarkistis itu.
ADVERTISEMENT
Adapun, data dari Kodim 1702/Jayawijaya menyebutkan kantor yang dibakar oleh massa terdata sebagai berikut: Kantor PLN Wamena, Kantor kejaksaan, Badan Statistik Jayawijaya, Kantor Dinas Perhubungan, Kantor Kemenag Jayawijaya, Bank BRI di Woma, Kampus Yapis Jayawijaya, ruko perumahan warga dan bengkel, termasuk kendaraan roda empat dan roda dua yang kebetulan berada di pinggir jalan saat aksi rusuh berlangsung.
"Daerah Hom-hom, Wouma, Pikhe, Wesaput, Jalan Papua menjadi lokasi terparah yang menjadi pembakaran warga. Kami belum mendata jumlah kendaraan atau kerugian akibat unjuk rasa anarkis ini," kata Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Chandra Dianto. (Katharina)