600 Prajurit TNI Bantu Lanjutkan Pembangunan Jalan Trans Papua

Konten Media Partner
5 Maret 2019 16:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Simbiring saat diwawancara wartawan. (Foto Dok Kodam XVII Cenderawasih)
zoom-in-whitePerbesar
Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Simbiring saat diwawancara wartawan. (Foto Dok Kodam XVII Cenderawasih)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM - Kodam XVII Cenderawasih kerahkan 600 prajurit untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur Jalan Trans Papua yang sempat terhenti akibat kasus pembantaian para pekerja PT Istaka Karya oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, awal Desember 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
Pangliam Kodam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Simbiring menyampaikan, pasukan TNI akan digelar di sepanjang jalur pembangunan Jalan Trans Papua Wamena-Mumugu, khusus untuk pembangunan jembatan.
“Teknis pelaksanaannya pembangunan akan dilanjutkan oleh satuan Zeni Konstruksi (Zikon) TNI AD. Sedangkan tenaga ahli tetap dari PT Istaka Karya dan PT Brantas,” kata Yosua, Selasa (5/3).
Yosua menyatakan, negara tak boleh mudur hanya karena adanya teror dari pihak-pihak yang tak bertanggungjawab. Sehingga TNI akan membantu melanjutkan pembangunan sampai selesai demi kesejahteraan masyarakat.
“Situasi di Nduga saat ini kondusif, rakyat yang mengungsi itu akibat insiden pembantaian terhadap karyawan PT Istaka Karya awal Desember lalu dan saat ini sudah mulai kembali ke kampung menjalani kehidupan sosial secara normal,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Yosua, selama ini KKB selalu memutar balikkan fakta seakan-akan TNI adalah pelaku penjahat kemanusiaan. KKB juga membuat opini bahwa yang dibantai di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga pada Desember 2018 lalu adalah anggota TNI yang menyamar, tapi nyatanya semua korban adalah warga sipil.
“Kami lihat yang sedang viral di media sekarang, keluarga membuat surat terbuka kepada presiden agar informasi tentang nasib anggota keluarganya yang masih dinyatakan hilang segera terungkap,” tuturnya.
Sekadar diketahui, kasus Nduga terjadi awal Desember 2018 lalu. Dalam kasus ini sebanyak 17 orang tewas dibantai dan empat orang hilang dari para pekerja proyek pembangunan Jalan Trans Papua, PT Istaka Karya. Pelaku kasus pembantaian ini diduga kuat dilakukan KKB pimpinan Egianus Kogeya. (Liza)
ADVERTISEMENT