Aktivitas Pemulihan Trauma Anak di Yahukimo Papua

Anak-anak di Dekai Yahukimo saat mendapatkan pemulihan trauma usai pembakaran kios dan rumah saat unjuk rasa penolakan pemekaran Papua. (Foto Humas Polda Papua)

Jayapura, BUMIPAPUA.COM - Sebanyak 205 anak di Dekai, Kabupaten Yahukimo mendapatkan pemulihan trauma oleh kepolisian setempat dan pemerintah daerah.

Pemulihan trauma dilakukan usai peristiwa pembakaran kios dan rumah saat unjuk rasa penolakan pemekaran Papua pada 15 Maret 2022.

Kepala Operasi Damai Cartenz, AKBP M Firman Noorsyah menjelaskan pemulihan trauma diberikan dengan cara relaksasi, mengalihkan pikiran negatif.

Anak-anak di Dekai Yahukimo saat mendapatkan pemulihan trauma usai pembakaran kios dan rumah saat unjuk rasa penolakan pemekaran Papua. (Foto Humas Polda Papua)

"Kami juga memulihkan rasa takut dengan apa yang dihadapi oleh anak-anak, serta belajar untuk bersabar, agar dapat menjalani kehidupannya sebagaimana sebelum terjadi kerusuhan," kata AKBP Firman, Senin (21/2/2022).

Kepolisian setempat menjamin keamanan pasca unjuk rasa di Dekai. Petugas kepolisian setempat yang tergabung dalam program Keladi Satgas Binmas Damai Cartenz membantu mengembalikan rasa trauma yang dialami pengungsi.

"Kami juga meyakinkan situasi sudah dapat diatasi oleh aparat keamanan setempat," ujarnya.

Firman berujar saat ini sebagian pengungsi sudah kembali ke rumahnya masing-masing, setelah sempat ditampung di Aula Tribrata Polres Yahukimo saat ricuk unjuk rasa tolak pemekaran.

Sebelumnya, unjuk rasa pemekaran Papua di Dekai Yahukimo berakhir ricuh. Akibatnya massa membakar 22 ruko dan kios, termasuk rumah warga hingga kantor pemerintahan.

Ricuh unjuk rasa juga mengakibatkan 2 orang tewas tertembak dan seorang polisi terkena luka sobek di kepala akibat lemparan batu.

Warga yang ketakutan mengungsi di Polres Yahukimo dan kodim setempat.