news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Alasan Kesehatan, Polisi di Papua Tunda Pemeriksaan Jafar Umar Thalib

Konten Media Partner
28 Februari 2019 15:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Papua, Irjen Pol Martuani Sormin berkunjung ke rumah korban pengerusakan dan penganiayaan warga di Koya Barat, Kota Jayapura. (Dok: Polda Papua)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Papua, Irjen Pol Martuani Sormin berkunjung ke rumah korban pengerusakan dan penganiayaan warga di Koya Barat, Kota Jayapura. (Dok: Polda Papua)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Kepolisian Daerah Papua menunda pemeriksaan Jafar Umar Thalib (JUT), salah satu pimpinan kelompok yang diduga melakukan perusakan rumah warga di Koya Barat, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.
ADVERTISEMENT
Polisi beralasan, pemeriksaan JUT tertunda karena kondisi kesehatannya kurang baik, saat hendak dilakukan pemeriksaan oleh penyidik Polda Papua.
“Tujuh saksi yang saat ini diamankan sudah diperiksa. Hanya JUT tadi malam kondisi kesehatannya terganggu, mungkin karena usianya sudah tua, sehingga kita bawa ke RS Bhayangkara,” kata Kapolda Papua, Irjen Pol Martuani Sormin, Kamis (28/2).
Sormin menyampaikan, pemeriksaan JUT untuk sementara tertunda dan akan dilanjutkan setelah kondisi JUT mulai membaik dan istirahat. Sementara dari hasil pemeriksaan, penyidik akan melakukan gelar perkara pemeriksaan saksi dan alat bukti yang dimiliki penyidikan.
“Dalam gelar perkara nanti akan ditentukan apakah statusnya bisa dinaikkan menjadi penyidikan atau tidak,” ujarnya.
Kapolda Papua juga menyampaikan apresiasi terhadap warga Kota Jayapura khususnya di wilayah Koya yang tidak terprovokasi dengan perusakan rumah warga. Ia berharap warga dapat menjaga situasi yang kondusif dan mempercayakan kasus ini kepada penyidik Polda Papua.
ADVERTISEMENT
Malam tadi, Kapolda Papua bersama dengan rombongan langsung mendatangi rumah warga yang dirusak sekelompok orang. Dalam pertemuan itu, Kapolda Papua meyakinkan kasus perusakan dan penganiayaan di rumah salah seorang warga telah diambil alih Polda Papua. Hingga kini, polisi juga memberikan pengamanan kepada warga yang rumahnya dirusak.
“Mohon dukungan dan percayakan kepada Polda Papua, jangan ada gerakan tambahan untuk balas dendam karena masalah tersebut akan jauh lebih besar. Kita harus menjaga harmonisasi dan kerukunan antar umat beragama di Kota Jayapura dan pada umumnya di Papua,” ujarnya.
Pasca kejadian perusakan rumah dan penganiayaan, Kapolda Papua meminta warga untuk membuat siskamlimg untuk bersama-sama menjaga keamanan. “Kami hadir kesini pun untuk memastikan keamanan dan meyakinkan masyarakat tidak sendiri, karena TNI/Polri ada disini,” ujarnya. (Liza)
ADVERTISEMENT