Bangun Kehangatan Warga Kampung Toweta dan Natabui di Yapen Barat

Konten Media Partner
13 Juli 2020 10:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan permanen rumah warga di Distrik Yapen Barat, Kabupaten Kepulauan Yapen. (Dok: Kodim Yawa)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan permanen rumah warga di Distrik Yapen Barat, Kabupaten Kepulauan Yapen. (Dok: Kodim Yawa)
ADVERTISEMENT
Serui, BUMIPAPUA.COM - Hujan mengguyur deras sepanjang hari hingga dinginnya angin menembus dinding rumah-rumah warga di Kampung Toweta dan Kampung Natabui, Distrik Yapen Barat, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua. Apalagi kebanyakan rumah warga di dua kampung itu dibuat semi permanen, hanya terdiri dari papan kayu.
ADVERTISEMENT
Kampung Toweta dan Kampung Natabui berjarak 80 kilometer dari Kota Serui, ibukota Kabupaten Kepulauan Yapen. Untuk tembus ke dua kampung itu, mencapai 4-5 jam dengan perjalanan darat, menembus hutan, ditemani jalan terjal berbatu dan licin.
Warga Kampung Toweta dan Kampung Natabui kurang tersentuh pembangunan. Sehingga, masyarakat sangat antusias kala kampungnya dijadikan sasaran TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-108 di tahun 2020.
Epianus Arampayai, pemuda di Kampung Natabui mengaku bersyukur dengan pembangunan infrastruktur 13 rumah permanen untuk masyarakat yang dilakukan dalam program TMMD ke-108 tahun ini.
Satgas TMMD ke 108 bersama warga di Kampung Toweta dan Kampung Natabui mengerjakan pembangunan rumah secara bersama-sama. (Dok: Kodim Yawa)
Ke-13 rumah permanen itu, dibangun 10 rumah di Kampung Natabui dan 3 rumah dibangun di Kampung Toweta. “Ini seperti mimpi. Pembangunan hari ini adalah jawaban penantian panjang kami selama ini,” kata Epinus, yang ditemui BUMIPAPUA, Sabtu (11/7).
ADVERTISEMENT
Bahkan kata Epinus, dengan adanya pembangunan rumah permanen, sudah ada warga yang tak kedinginan lagi, saat udara dingin menusuk kulit. Bahkan warga tak lagi khawatir air hujan akan masuk ke sela-sela papan dinding rumah seperti sebelumnya, sebab kini rumahnya sudah berdinding batu.
Kehadiran TMMD di Kampung Toweta dan Kampung Natabui tak hanya itu saja, warga yang sebelumnya mengambil air bersih harus ke mata air di sungai terdekat dengan jalan kaki 2 kilometer, kini kampung itu sudah memiliki bak penampungan air bersih yang direnovasi TNI.
Geografis yang Menantang
Kondisi jalan di Kampung Toweta dan Kampung Natabui, Distrik Yapen Barat, Kabupaten Kepulauan Yapen yang licin. (Dok: Kodim Yawa)
Pengerjaan 13 rumah warga, serta perbaikan sumber air bersih bukan tanpa kendala. Pendistribusian material bangunan terpaksa harus diangkut secara manual. Sebab kondisi jalan licin dan berlumpur, serta jalan setapak menuju lokasi pembangunan menyulitkan menggunakan kendaraan pengangkut material.
ADVERTISEMENT
Danramil 1709 Yapen/Waropen Distrik Yapen Barat, Kapten Yeremias Ayomi yang memimpin pendistribusian material menyebutkan, bahan bangunan harus dipikul para prajurit yang tergabung dalam Satgas TMMD dengan bantuan warga setempat.
“Warga memikul material bangunan dengan noken, tas khas Papua yang dialihfungsikan. Sebab selama ini, noken biasa digunakan menaruh hasil kebun warga. Tapi kini harus digunakan angkut material bangunan,” jelasnya.
Pendistribusian material bangunan yang diangkut secara manual, karena geografis pada dua kampung itu hanya dapat dilalui dengan jalan setapak. (Dok: Kodim Yawa)
Kapten Yeremias terharu dengan perjuangan warga selama ini yang tinggal di dua kampung itu. Sebab dengan segala keterbatasan dan sulitnya jalan tembus ke kampungnya, warga tetap berjuang untuk perubahan.
“Perjuangan warga ini yang membuat segala kesulitan TMMD tak pernah dirasakan lagi. Terlebih warga di dua kampung sangat antusias dalam mendukung TMMD,” kata Yeremias.
ADVERTISEMENT
Kegiatan Non Fisik
Pengobatan gratis pada program TMMD ke 108 di Distrik Yapen Barat. (Dok : Kodim Yawa)
Kegiatan TMMD di Kampung Toweta dan Kampung Natabui juga menyasar kegiatan non fisik. Misalnya saja, pengobatan gratis kepada warga yang digelar pada salah satu ruang kelas SD YPK Natabui.
Para petugas di Puskesmas Pembantu Ansus dengan pendampingan dokter Matheis J. Tanati memeriksa kesehatan warga, sebagai wujud kepedulian sosial terhadap kondisi kehidupan masyarakat hingga pelosok kampung.
Ada 117 orang ikut periksa kesehatannya di pengobatan gratis. Hasil dari pemeriksaan kesehatan ini, kebanyakan warga mengeluhkan infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA, lalu batuk dan pilek.
"Masyarakat diberikan obat dan vitamin, serta diminta untuk tetap menjaga kesehatan dan lingkungan sekitar. Semoga masyarakat di kampung tetap sehat dan kuat," jelas Matheis.
Pembangunan permanen rumah warga di Distrik Yapen Barat, Kabupaten Kepulauan Yapen. (Dok: Kodim Yawa)
Komandan Kodim 1709/Yawa Letkol Inf Leon Pangaribuan menuturkan, sinergitas Satgas TMMD dan warga setempat sangat akrab dan kompak dalam mendukung pengerjaan TMMD. “Kami harap sinergitas tak putus, walau TMMD nantinya selesai dilakukan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Program TMMD dilakukan, guna mengatasi kesulitan suatu daerah yang tertinggal, terisolasi, dan berada di pinggiran, serta terbelakang. Harapan dilakukan TMMD pada daerah itu, dapat menghadirkan percepatan pembangunan desa dengan melibatkan TNI, serta lintas sektoral di pemerintah daerah.
Tak terasa pembangunan cepat selesai dengan sinergitas yang dibangun antara TNI dan masyarakat. Senyum bahagia menghiasi raut wajah masyarakat. Termasuk, tak akan ada lagi jarak yang jauh untuk mengambil air bersih dalam pemenuhan kebutuhan harian masyarakat.
Terlebih tak ada lagi udara dingin yang menusuk hingga tulang, ketika hujan deras mengguyur dua kampung itu. Inilah secercah harapan nyata dari TMMD untuk dua kampung terpencil di Kepulauan Yapen, Papua. (Agies Pranoto)
ADVERTISEMENT