Sekda Nduga Tak Tahu Ada Penyanderaan di Mapenduma

Konten Media Partner
22 Oktober 2018 12:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekda Nduga Tak Tahu Ada Penyanderaan di Mapenduma
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ilustrasi pemeriksaan barang bawaan di lapangan terbang pedalaman Papua. (BumiPapua.com/Katharina)
ADVERTISEMENT
Wamena, BUMIPAPUA.COM – Kasus penyanderaan atau penolakan terhadap guru dan tenaga medis di Distrik Mapenduma, Kabupaten Nduga, juga dibantah oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Nduga, Namia Gwijangge. Dirinya memastikan informasi penolakan atau penyanderaan 15 orang guru dan tenaga medis di Mapenduma tidak benar.
“Memang ada guru-guru yang ke sana. Akan tetapi tidak ada penyanderaan. Yang terjadi adalah saat mereka (guru dan tenaga medis) tiba di Lapangan terbang Mapenduma, kelompok kriminal bersenjata (KKB) melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaannya, bukan melakukan penyanderaan,” kata Namia, kepada BumiPapua.com, melalui pesan singkatnya, Senin (22/10).
Namia menambahkan, ia telah berkomunikasi dengan Kepala Dinas Pendidikan. “Kepala Dinas Pendidikan bahkan mengarahkan kepada para guru yang berada di Mapenduma, jika tak nyaman bertugas di Mapenduma, dianjurkan untuk kembali ke Wamena,” kata Namia.
ADVERTISEMENT
Hal yang sama juga dinyatakan oleh Pastor John Jonga yang memiliki wilayah pastoral hingga ke Mapenduma. Pastor John mengaku belum mendapatkan informasi terkait penyanderaan guru atau tenaga medis di Mapenduma.
“Apalagi pimpinan KKB, Egianus Kogeya, mengaku-mengaku sebagai adiknya alm. Kelly Kwalik, itu bohong. Fam Kogeya itu berasal dari Kabupaten Puncak atau Mapenduma,” kata Pastor John.
Walau begitu, Pastor John yang telah berpuluh tahun melayani umat di Papua mengakui KKB masih banyak berkeliaran di Distrik Mapenduma. Namun, jika sampai KKB melakukan penolakan atau penyanderaan terhadap para guru dan petugas medis, maka ada sesuatu yang disembunyikan oleh para guru dan petugas medis dalam melakukan aktivitasnya.
ADVERTISEMENT
“Bisa saja KKB curiga terhadap para guru dan tenaga medis yang (mungkin) saja melaporkan aktivitas KKB di Mapenduma. Ini yang masih kita harus cari tahu bersama,” kata Pastor John, peraih penghargaan Yap Thiam Hiem 2009.
(Stefanus)