Bau Busuk Menahun di Pemukiman Warga Andaito Muting Merauke

Konten Media Partner
20 Maret 2022 20:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemukiman warga di Kampung Andaito Muting Merauke Papua. (BumiPapua.com/Abdel Syah)
zoom-in-whitePerbesar
Pemukiman warga di Kampung Andaito Muting Merauke Papua. (BumiPapua.com/Abdel Syah)
ADVERTISEMENT
Merauke, BUMIPAPUA.COM - Ratusan Kepala Keluarga (KK) di Kampung Andaito, Distrik Muting, Kabupaten Merauke Papua selama bertahun-tahun tersiksa dengan bau busuk dari limbah produksi kelapa sawit milik PT Agriprima Cipta Persada (ACP).
ADVERTISEMENT
Dari bau busuk yang dihasilkan, warga juga dihantui dengan kerumunan lalat, baik di luar rumah maupun di dalam rumah. Akibat bau menyebgar ini, warga berpendapat bahwa mereka seperti tinggal di derah pembuangan akhir sampah (TPA).
Keadaan ini telah dirasakan warga sejak berdirinya pabrik minyak sawit yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari pemukiman warga.
"Dahulu, lalat datang hanya jika warga sedang membuat ikan atau daging untuk dijemur dan dibuat dendeng atau ikan asin. Tapi, sekarang, setiap hari lalat datang, seiring bau busuk dari pabrik di kawasan perkebunan sawit," jelas Wahid, warga setempat yang ditemui BumiPapua.com, Jumat (18/3/2022).
Warga mengaku, bau tak sedap dari limbah sawit sangat menyengat dan mengganggu indera penciuman. Apalagi saat malam hari menjelang, angin malan datang dari arah pabrik, tambah membuat bau tak sedap makin semerbak.
ADVERTISEMENT

Bau Busuk Menahun

Pabrik limbah sawit yang berada sekitar 1 kilometer dari Kampung Andaito Muting Merauke Papua (BumiPapua.com/Abdel Syah)
"Sejak 2017, kami sudah terganggu dengan bau busuk ini. Akibat bau limbah dan banyaknya lalat, warga sering terserang penyakit muntaber," kata Wahid.
Wahid menjelaskan warga setempat sudah sering melakukan protes ke perusahaan akibat bau busuk karena limbah. Namun, perusahaan sawit tersebut tak pernah menanggapi.
Kepala Kampung Andaito, Suhari Tamtomo dan Bamuskam kampung Yulianto menjelaskan perusahaan beralasan belum mendapatkan tempat pengelolaan limbah yang luas, hingga belum dapat berbuat apapun.
"Kami sudah sampaikan masalah ini ke pemda, tapi tak dilanjuti juga oleh pemerintah," jelas Suhari.
Walau begitu, Suhari membantah kabar adanya warga yang terserang muntaber akibat dampak limbah sawit.
"Sampai saat ini, saya belum mendengar adanya warga terserang muntaber," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Kampung Andaito atau Alfasera Tiga di Distrik Muting, Kabupaten Merauke merupakan salah satu kampung yang paling dekat dengan pabrik minyak kelapa sawit milik PT ACP. Jumlah warga di kampung ini lebih 100 kepala keluarga.
Bau tak sedap imbas pembuangan limbah sawit dan banyaknya kerumunan lalat juga dirasakan oleh reporter BumiPapua, saat berada di salah satu rumah warga di Kampung Andaito pada Jumat (18/3/2022).
"Bau busuk sangat menyengat di hidung sepanjang hari," kata Abdel Syah, reporter BumiPapua, saat berkunjung di lokasi dekat pabrik sawit.