Belajar Mengajar pada Adaptasi Kebiasaan Baru di Papua Dilakukan Bertahap

Konten Media Partner
10 Agustus 2020 18:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua, Christian Sohilait. (Dok Humas DPPAD Papua)
zoom-in-whitePerbesar
Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua, Christian Sohilait. (Dok Humas DPPAD Papua)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua menyebutkan sejumlah kabupaten telah membuka pembelajaran tatap muka di sekolah pada penerapan adaptasi kebiasaan baru.
ADVERTISEMENT
Kepala DPPAD Provinsi Papua, Christian Sohilait menyebutkan sekolah yang sudah mulai pembelajaran tatap muka misalnya di Kabupaten Keerom dan Yapen.
"Menyusul Merauke dan Mimika mulai melakukan rapat pembahasan pembukaan proses belajar mengajar," kata Christian, Senin (10/8).
Menurut Christian, walaupun telah dilakukan adaptasi kebiasaan baru di Papua, namun tidak seluruh sekolah langsung menggelar tatap muka di sekolah, antara guru dan murid.
"Pelaksanaannya tetap dilakukan secara bertahap. Kami mengarahkan agar diprioritaskan pada siswa tingkat SMA/SMK," jelasnya.
Christian menambahkan terdapat 20 ketentuan jika sekolah ingin membuka kembali proses belajar mengajar dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Salah satu poin yakni harus disediakan tempat cuci tangan, menyediakan cadangan masker dan penyemprotan disinfektan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Pemprov Papua memutuskan 28 kabupaten di Papua diperbolehkan menerapkan adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan.
Dalam kesepakatan 29 kepala daerah di Papua, hanya Kota Jayapura yang belum diterapkan adaptasi kebiasaan baru, dikarenakan masih berstatus zona merah corona.
Jumlah kumulatif corona COVID-19 di Kota Jayapura hingga Senin (10/8) berjumlah 1.885, dengan rincian 923 dirawat dan 940 sembuh, serta 22 orang meninggal dunia.