BPJS Perkenalkan Kartu Indonesia Sehat Hingga Pelosok Papua

Konten Media Partner
29 Juli 2019 7:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BPJS Kesehatan bertemu warga di Distrik Kurulu, Kabupaten Jayawijaya. (Dok: BPJS Kesehatan Papua dan Papua Barat)
zoom-in-whitePerbesar
BPJS Kesehatan bertemu warga di Distrik Kurulu, Kabupaten Jayawijaya. (Dok: BPJS Kesehatan Papua dan Papua Barat)
ADVERTISEMENT
Wamena, BUMIPAPUA.COM - BPJS Kesehatan lakukan sistem jemput bola kepada masyarakat di pedalaman Papua. Kali ini, masyarakat di Distrik Kurulu, Kabupaten Jayawijaya mendapatkan informasi adanya Kartu Indonesia Sehat (KIS).
ADVERTISEMENT
BPJS Kesehatan yakin sistem jemput bola sangat bermanfaat bagi masyarakat yang berada di pedalaman. Apalagi ketika ada suatu kebijakan, informasi maupun program-program yang diturunkan dari pemerintah, tidak semua masyarakat di setiap daerah dapat menerimanya secara langsung.
Banyak faktor yang dapat menjadi penghalang, salah satunya adalah letak geografis yang sangat berpengaruh untuk masyarakat menerima informasi yang jelas dan akurat.
Deputi Direksi Wilayah Papua dan Papua Barat BPJS Kesehatan, C. Falah Rakhmatiana menuturkan diperlukan inisiatif dan dukungan semua pihak, untuk terjun langsung ke lapangan. Gunanya tak lain agar masyarakat lebih paham dan merasakan layanan dan perhatian dari pemerintah.
"Kartu ini namanya Kartu Indonesia Sehat (KIS). Jadi kalau kita sakit, kartu ini dapat digunakan. Berlaku dimana saja di Indonesia, termasuk disini (Wamena). Kartu ini sangat bermanfaat sekali. Mau berkali-kali sakit, tetap bisa dilayani. Jadi, kartunya jangan sampai hilang ya,” kata Falah, kepada salah satu peserta JKN-KIS di Distrik Kurulu, Senin (29/7).
ADVERTISEMENT
Selain menjelaskan pentingya Program JKN-KIS kepada masyarakat, Falah juga berharap masyarakat di Jayawijaya dapat terlayani dengan baik, termasuk di puskesmas dan juga di rumah sakit.
"Kepada masyarakat yang belum memiliki kartu KIS, karena terkendala identitas diri, agar segera melakukan pengurusan identitas kependudukan sehingga dapat didaftarkan menjadi peserta JKN-KIS," ujarnya.
Anis Mabel, salah satu warga setempat mengaku senang dengan program jemput bola yang dilakukan BPJS. Ia dan warga lainnya langsung memahami apa yang dimaksud KIS.
"Sebagian besar warga di sini sudah menerima kartu ini. Ada yang sudah digunakan dan pelayanan yang kami dapatkan cukup baik dan memuaskan,” kata Anis.
Kabupaten Jayawijaya menjadi salah satu kabupaten yang menerima predikat Universal Health Coverage (UHC) pada 8 Januari 2019. Predikat ini didapat karena 95% atau lebih penduduknya terjamin dalam Jaminan Kesehatan Nasional. Adapun yang belum terjamin dikarenakan terkendala dalam identitas.
ADVERTISEMENT
BPJS Kesehatan yakin masyarakat dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda tidak menjadi penghalang untuk menerima program JKN-KIS, termasuk kepada warga di pelosok negeri.
Hal tersebut merupakan wujud dari visi BPJS Kesehatan yaitu untuk mewujudkan Jaminan Kesehatan yang berkualitas dan tanpa diskriminasi kepada seluruh masyarakat Indonesia. (Katharina)