Bupati Nduga Tak Bisa Pastikan Wilayahnya Aman dari Gangguan Keamanan

Konten Media Partner
21 Maret 2019 15:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Kabupaten Nduga, Yarius Gwijangge. (BumiPapua.com/Stefanus)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Kabupaten Nduga, Yarius Gwijangge. (BumiPapua.com/Stefanus)
ADVERTISEMENT
Wamena, BUMIPAPUA.COM – Bupati Kabupaten Nduga, Yairus Gwijangge tak bisa pastikan kapan situasi Nduga akan pulih dari gangguan keamanan. Yairus mengklaim selama pasukan belum ditarik dari proyek pembangunan jalan Trans Wamena – Nduga, maka tetap terjadi konflik berkepanjangan di Nduga.
ADVERTISEMENT
“Saya akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk menawarkan, sekaligus meminta agar orang nomor satu di Indonesia itu bisa segera menarik pasukan yang dikirim ke Nduga,”katanya kepada wartawan di Wamena, belum lama ini.
Menurut Yairus, penarikan pasukan merupakan satu-satunya solusi, agar situasi keamanan di Nduga kembali normal dan masyarakat dapat beraktifitas seperti biasanya.
Kondisi di Nduga, kata Yairus telah dilaporkan kepada Kapolda Papua dan Pangdam XVII/Cenderawasih, Danrem 172/PWY, Kapolres Jayawijaya dan Dandim 1702/Jayawijaya, agar menarik seluruh pasukan keamanan.
“Masalah TPN-OPM ini, biar menjadi tanggung jawab saya, untuk tidak lagi melakukan tindakan kekerasan bahkan penembakan. Namun, setelah saya sampaikan, justru pasukan malah masuk ke Nduga, bahkan di wilayah yang tidak berdampak konflik pun dimasuki aparat keamanan,” katanya.
ADVERTISEMENT
Kata Yarius, penarikan pasukan bisa terjadi jika ada perintah dari presiden, sehingga pemerintah daerah belum bisa memastikan kapan Nduga akan aman.
“Saya akan menghadap Presiden Joko Widodo untuk menarik pasukan dan membatalkan seluruh program infrastruktur jalan maupun jembatan ke arah Nduga secara total,” ucap Yarius. (Stefanus)