Bupati Nduga : Terima Kasih Pak Presiden, Pembangunan Dilanjutkan

Konten Media Partner
2 Januari 2019 10:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Bupati Nduga : Terima Kasih Pak Presiden, Pembangunan Dilanjutkan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Bupati Nduga, Yarius Gwijangge. (Dok: Pendam Cenderawasih)
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Pemerintah Kabupaten Nduga membantah jika masyarakatnya menolak pembangunan. Bupati Kabupaten Nduga, Yarius Gwijangge justru mengaku baru kali ini ada pembangunan di Nduga dan itu dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
“Nduga itu kan masuk dalam NKRI, ya kami jelas menerima pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah,” jelas Yarius, kepada wartawan di Jayapura, saat ditemui di Kantor Penerangan Kodam Cenderawasih, Selasa (1/1)
Ia pun berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang tetap melanjutkan pembangunan di daerahya, walaupun ada korban pembantaian di daerah itu.
“Pembangunan silahkan jalan, penanganan mulai dari TNI-Polri, sambil jaga dan jamin keamanan, kami mendukung," jelasnya.
Sebagai kepala daerah di Kabupaten Nduga, Yarius tak melarang dan tak membatasi kewajiban aparat keamanan mengejar pelaku pembantaian di Nduga. Sebab kata Yarius, OPM yang diduga melakukan pembantaian adalah musuh bangsa dan negara.
“OPM adalah penghianat bangsa. Silahkan lakukan pengejaran sampai tuntas, asalkan jangan rakyat saya yang menjadi korban,” kata Yarius.
ADVERTISEMENT
Minta Maaf
Bupati Yarius juga meminta maaf, selama kejadian ia tak berada di Nduga, melainkan berada di luar dalam urusan keluarga. Ia pun mengaku lebih memilih diam, pasca kejadian pembantaian yang menewaskan 17 orang pekerja Istaka Karya dan 4 orang pekerja lainnya yang masih dinyatakan hilang.
“Kepada keluarga korban pembantaian, saya meminta maaf. Kami tak pernah merencakan peristiwa itu dan pelaku pembantaian patut dihukum secara tuntas. Perbuatan mereka adalah biadab,” jelas Yarius.
Yarius mengklaim selama tahun 2018, merupakan tahun kesialan dan penuh dengan kesedihan bagi semua orang, sehingga tahun 2019, ia berharap di Kabupaten Nduga harus lebih baik. Kami berpikir, bagaimana bisa hidup berdampingan antara yang satu dengan yang lain, kekompakan, kebersamaan. "Jangan lagi ada saling menuduh, membunuh dan saling mempersalahkan satu dan yang lain," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu saja, Yarius juga meminta maaf kepada Gubernur Papua, Lukas Enembe, hingga akhirnya Gubernur Papua bicara emosi dan menjadi sorotan dalam penanganan kasus Nduga.
"Saat ini, masalah Nduga adalah masalah saya. Orang ramai bicara pemimpin harus bicara, tapi saya diam hingga menyebabkan gubernur emosi. Saya minta kita tak boleh salahkan gubernur," kata Yarius.
Dalam waktu dekat, ia akan kembali ke Nduga dan membuat tim, termasuk di dalamnya ada keterlibatan TNI-Polri, tim medis, guru, lalu pihak lainnya, untuk bersama kembali menjalankan pelayanan sosial di Nduga. (Katharina)