Bupati Puncak Papua: Warga Masih Khawatir Beraktivitas

Konten Media Partner
16 April 2021 9:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Puncak, Willem Wandik
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Puncak, Willem Wandik
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Bupati Puncak, Willem Wandik menyebutkan masyarakat di daerahnya masih khawatir untuk beraktivitas, usai sejumlah penembakan guru dan tukang ojek, serta pembakaran sekolah dan rumah warga di Ilaga dan Beoga beberapa hari lalu.
ADVERTISEMENT
"Walaupun cukup kondusif, namun masyarakat khawatir untuk beraktivitas. Saya berharap TNI-Polri, serta instansi terkait, tetap mengimbau masyarakat, agar waspada dan tenang," katanya, dalam dialog interaktif bersama Polda Papua dan Dinas Pendidikan Papua, Kamis malam (15/4) di Jayapura.
Dirinya juga minta persenjataan yang dimiliki TNI Polri dijaga sebaik mungkin, agar tidak jatuh ke tangan orang-orang yang akan menggunakannya ke arah yang salah. "Senjata harus disimpan baik dan tetap waspada," katanya.
Ia juga berpesan kepada tenaga medis serta guru di Kabupaten Puncak tetap tenang dan jangan terprovokasi. "Kalianlah orang-orang hebat dan orang-orang pilihan negeri ini untuk menjaga dan mencerdaskan anak-anak kita yang berada di Papua, khususnya di Kabupaten Puncak," katanya.

Modus Kekerasan KKB Papua

Evakuasi warga pendatang dari Beoga, Kabupaten Puncak. (Dok Satgas Nemangkawi)
Karo Ops Polda Papua Kombes Pol Jermias Rontini menyebutkan sejumlah kejadian di Kabupaten Puncak merupakan kejadian yang merubah modus yang dilakukan oleh KKB Papua, yang tadinya ditujukan kepada TNI Polri, namun saat ini target yang dilakukan juga menyasar ke warga sipil.
ADVERTISEMENT
"Masyarakat sipil yang sekarang jadi incaran KKB, termasuk guru. Sehingga, kami harapkan untuk sementara ini masyarakat di Kabupaten Puncak menghentikan aktivitas, sambil kami melakukan upaya-upaya kepolisian," jelasnya.
Kata Rontini, kepolisian setempat secepat mungkin akan melakukan evakuasi kepada warga pendatang. Setelah itu, tim akan melakukan penindakan terhadap KKB yang berulah dalam beberapa waktu terakhir di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
"TNI-Polri akan terus melakukan pengejaran terhadap kelompok ini, kita juga berharap situasi secara keseluruhan di Kabupaten Puncak bisa aman dan bisa kita kendalikan," katanya.
Kepala Dinas Provinsi Papua, Christian Sohilait menyebutkan pemberitaan yang menyebutkan guru adalah aparat yang menyamar adalah tidak benar.
"Tidak ada guru yang mau mengambil risiko besar seperti itu. Jadi pernyataan itu adalah hoaks. Lalu, tahapan seleksi untuk menjadi guru itu rumit, jadi tudingan itu tidak benar. Pemberitaan yang dilontarkan oleh salah satu media hanya pengalihan isu pembunuhan," katanya.
ADVERTISEMENT
Kejadian ini juga membuat guru di beberapa kabupaten menjadi panik dan ketakutan.
"Saya berharap, guru-guru ini bisa tenang dan percaya kepada aparat keamanan, bahwa kejadian ini bisa diselesaikan dengan cepat. Mari kita bersama-sama, melindungi guru, karena 1 kalimat saja dari guru itu pasti berarti bagi anak-anak bangsa, terutama di Bumi Cenderawasih," katanya.