Bupati Yahukimo Minta Aparat Keamanan Ungkap Pelaku Pembunuhan Staf KPU

Konten Media Partner
12 Agustus 2020 11:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenazah Hendrik Johpinski, staf KPU Yahukimo saat berada di Bandara Sentani, untuk dilanjutkan keberangkatan ke kampung halamannya dan dimakamkan. (Dok foto KPU Yahukimo)
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah Hendrik Johpinski, staf KPU Yahukimo saat berada di Bandara Sentani, untuk dilanjutkan keberangkatan ke kampung halamannya dan dimakamkan. (Dok foto KPU Yahukimo)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Bupati Yahukimo, Abock Busup minta aparat keamanan segera mengungkap dugaan pembunuhan staf KPU Yahukimo, Hendry Jovinski (24) yang terjadi Selasa siang (11/8) di Jembatan Brasa Kecil, Kali Teh, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo.
ADVERTISEMENT
"Atas nama pemerintah dan masyarakat, saya menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya staf KPU Kabupaten Yahukimo,”  katanya saat dihubungi lewat gawainya, Rabu (12/8).
Abock juga minta aparat keamanan untuk menangkap pelaku pembunuhan. "Apa pun alasannya tidak dibenarkan membunuh sesama manusia. Apalagi dengan sadis begitu. Tangkap pelakunya dan harus mendapat hukuman yang setimpal,” jelasnya.
Menurut Abock, hari ini jenazah almarhum Hendrik diberangkatkan ke kampung halamannya di Banyumas, Jawa Tengah untuk dimakamkan.
“Dari Dekai diterbangkan ke Jayapura, dilanjutkan ke kampung halamannya di Banyumas Jawa Tengah untuk dimakamkan,” katanya.
Kronologis Kejadian
Rekan kerja almarhum Hendrik Johpinski yang ikut mengantar keberangkatan jenazah ke kampung halaman. (Dok KPU Yahukimo)
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal menyebutkan Hendry Jovinski (24) merupakan staf KPU Kabupaten Yahukimo yang diduga dibunuh orang tak dikenal (OTK)
ADVERTISEMENT
"Korban ditikam di bagian dada depan dan belakang, serta leher. Sementara rekan korban bernama Kenang Mohi (35) yang juga staf KPU Yahukimo melarikan diri saat kejadian dan selamat," ujarnya.
Kamal menyebutkan, kejadian pembunuhan dilakukan saat korban dan rekannya mengantarkan obat. Dalam perjalanan menggunakan sepeda motor, kedua korban dihadang oleh dua orang tak dikenal.
"Saat penghadangan itu, pelaku sempat minta KTP keduanya. Sesaat kemudian, korban ditikam dari belakang, lalu datang pelaku lainnya dan ikut menyerang korban," kata Kamal.
Kamal menyebutkan korban meninggal di lokasi kejadian akibat pendarahan. "Dari keterangan saksi, rekan korban mengetahui ciri-ciri pelaku," jelasnya.