Cerita Musa dan Mas Mus di Serui Papua Mengais Rezeki Saat Pandemi Corona

Konten Media Partner
21 Oktober 2020 19:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Musa, pelajar di Serui yang berjualan ikan.  (BumiPapua.com/ Agies Pranoto)
zoom-in-whitePerbesar
Musa, pelajar di Serui yang berjualan ikan. (BumiPapua.com/ Agies Pranoto)

Serui, BUMIPAPUA.COM - Di masa pandemi corona seperti saat ini, Musa May (15 tahun), siswa kelas X di salah satu sekolah negeri di Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua masih menyempatkan diri membantu perekonomian keluarga.

ADVERTISEMENT
Musa berjualan ikan keliling menggunakan gerobak bersama kakak laki-lakinya. Musa mengatakan, hal itu dilakukan setelah kewajibannya sebagai seorang pelajar dilakukan.
ADVERTISEMENT
“Masih dapat tugas dari sekolah juga, habis itu baru jualan ikan dari jam 9 pagi sampai jam 10 malam. Kalau ikan belum habis, kami lanjut jual di pasar,” jelasnya, Rabu, 21 Oktober 2020.
Musa mengaku sudah terbiasa berjualan ikan membantu keluarga sejak duduk di bangku sekolah dasar. Uang hasil jualannya pun sebagian digunakan untuk membeli beberapa kebutuhan pribadinya.
“Selain itu berikan ke orang tua dan kadang saya juga pakai beli baju. Yang penting untuk hal baik, dari pada menganggur, ya saya jualan saja,” ungkap Musa.
Musa mengaku tak risih ketika umur seusianya menjajakan jualan, apalagi menggunakan gerobak dorong keliling di daerah tempat tinggalnya di Serui.
“Kerjaanya bukan hasil mencuri, jadi tidak perlu malu. Sebab dari pada hanya duduk-duduk tak menghasilkan, mendingan bantu orang tua berjualan,” jelas Musa.
ADVERTISEMENT
Mas Kus, Jualan Sayur Keliling dengan Iringan Musik
Mas Mus, penjual sayur keliling di Serui. (BumiPapua.com/Agies Pranoto)
Hal yang sama juga dilakukan seorang penjual sayur bernama Mas Kus (39 tahun), yang mengaku sudah 10 tahun berjualan sayur di Pasar Aroro Iroro, Serui.
Namun di tengah masa pandemi Corona seperti ini, dia harus berinovasi saat berjualan, yakni berjualan keliling dengan iringan musik.
Keunikan yang dilakukan ini cukup menarik perhatian pembeli. Berjualan keliling menggunakan motor gerobak mungkin sudah biasa, tapi Mas Kus memodifikasi dengan menambahkan hiburan musik dangdut pada gerobak motor yang dibawanya.
“Pasar sudah sepi pembeli, apalagi di tengah pandemi Corona begini, jadi saya berinisiatif menjemput pembeli saja. Cara yang unik, ya ini pakai iringan musik dangdut,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menjadi penjual sayur keliling dengan iringan musik dangdut baru sebulan dilakoninya. Namun peminat cukup banyak. “Jualan dari jam 7 pagi sampai jam 12 siang. Lalu saya lanjut lagi dari jam 3 sampai jam 6 sore. Jadi ini memudahkan pembeli untuk belanja tanpa keluar rumah,” jelas Mas Kus. (Agies Pranoto)