Danlanud Merauke: Kami Minta Maaf, 2 Prajurit Diproses Hukum

Konten Media Partner
27 Juli 2021 22:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keterangan pers Lanud Merauke dalam menyikapai 2 prajuritnya lakukan kekerasa kepada pemuda setempat. (Dok istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Keterangan pers Lanud Merauke dalam menyikapai 2 prajuritnya lakukan kekerasa kepada pemuda setempat. (Dok istimewa)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Komandan Lanud Yohanes Abraham Dimara Merauke, Kolonel Pnb Herdy Arief Budiyanto memastikan Serda DH dan Prada YH yang melakukan tindak kekerasan kepada seorang pemuda tuna wicara di Merauke mendapatkan sanksi hukum sesuai aturan yang berlaku.
ADVERTISEMENT
Dalam video viral berdurasi 1 jam 20 menit terlihat Serda DH dan Prada YH melakukan kekerasan kepada seorang pemuda, tepatnya di Jalan Raya Mandala Merauke, sekitar pukul 10.00 WIT, pada Senin (26/7).
Dalam keterangan pers yang dilakukan Selasa malam (27/7), Danlanud Merauke menjelaskan kronologi dalam kejadian itu, dimana Serda DH dan Prada YH saat melintas berboncengan dengan sepeda motor di lokasi kejadian melihat orang berkerumun dan terjadi keributan. Keduanya langsung turun dari motor dan mengamankan Steven yang diduga melakukan keributan di warung makan, penjual bubur ayam.
“Dalam pelaksanaannya, anggota kami berlebihan dan saya menyesal atas kejadian ini. Kami mohon maaf sedalam-dalamnya kepada semua pihak, korban dan keluarga korban,” jelasnya dalam keterangan pers, Selasa malam (27/7).
ADVERTISEMENT
Lanud Merauke memastikan segala kerugian yang terjadi oleh korban Steven akan dipertanggungjawabkan.
“Jika dalam kejadian ini Saudara Seven mengalami cedera, luka atau kerugian lainnya akan diobati, dirawat hingga tuntas. Kami bertanggung jawab kepada korban. Hal ini akan menjadi evaluasi dalam pembinaan kepada anggota. Masalah ini juga telah dibicarakan dan diselesaikan dengan korban dan pihak keluarga Steven,” katanya.

Waspada Tindakan Provokatif

Steven (kiri), pemuda korban kekerasan di Merauke yang dilakukan 2 prajurit TNI AU. (Dok istimewa)
Kapolres Merauke, AKBP Untung Sangadji yang hadir dalam keterangan pers tersebut mengatakan akan mengawal kasus ini dengan baik.
“Peristiwa ini adalah masalah kitorang (kita). Ini kecelakaan yang tak diinginkan semua orang, termasuk pelaku dan juga korban. Tindakan hukum sudah diambil oleh Danlanud, saya hormat dengan beliau dan saya akan iikuti kasus, akan dipelajari dan dilaporkan kepada pimpinan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wakil Bupati Merauke, H. Riduwan berharap kejadian serupa tak terulang. Ia minta masyarakat Merauke tetap menjaga keamanan dan kedamaian.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan tokoh adat, agama dan masyarakat, untuk meredam suasana ini, terlebih kejadian tersebut telah ditangani dengan baik oleh Lanud Merauke.
“Ini bukan perbuatan institusi. Tapi ini adalah perbuatan oknum dan telah diambil tindakan sesuai dengan hukum yang berlaku. Semua pihak haris mengendalikan diri dan menjaga Merauke tetap menjadi zona damai,” jelasnya.
Pemkab Merauke minta semua pihak meredam kejadian ini, jangan menjadikan bertambah besar. Mari semua sejukan keadaan. Terlebih Merauke akan menjadi salah satu daerah yang menjadi tuan rumah sejumlah cabang olahraga PON XX Papua pada Oktober mendatang.
ADVERTISEMENT
“Merauke juga dihadapkan dengan angka COVID-19 yang terus meningkat. Kita harus menjaga kebersamaan dan keamanan, agar tak ada pihak yang memanfaatkan situasi ini,” jelasnya.