Deklarasi Damai dari Tanah Papua, Lawan Terorisme hingga Wujudkan Keberagaman

Konten Media Partner
4 April 2021 13:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua FKUB Papua, Pendeta Lipius Biniluk bersama Wakapolda Papua Brigjen Pol Eko Rudi Sudarto disela-sela Deklarasi Damai dari Tanah Papua. (Dok Polda Papua)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua FKUB Papua, Pendeta Lipius Biniluk bersama Wakapolda Papua Brigjen Pol Eko Rudi Sudarto disela-sela Deklarasi Damai dari Tanah Papua. (Dok Polda Papua)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Tokoh agama, masyarakat hingga TNI Polri di Papua melakukan deklarasi Papua damai.
ADVERTISEMENT
Terlihat dalam deklarasi itu, Ketua FKUB Papua, Pendeta Lipius Biniluk, Wakapolda Papua Brigjen Pol Eko Rudi Sudarto, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua, KH. Syaiful Islam Al Payage, Danlanud Silas Papare serta seluruh komponen masyarakat.
Dalam Deklarasi Damai dari Tanah Papua, tertuang 5 poin pernyataan sikap:
1. Kami mengutuk keras dan mengecam setiap aksi terorisme bom bunuh diri.
2. Kami menghimbau dan mengajak seluruh komponen masyarakat dan umat beragama di Provinsi Papua untuk tetap tenang dan mempercayakan sepenuhnya kepada kepolisian.
3. Kami bertekad menjadi yang terdepan dan bersama segenap komponen bangsa untuk terus merawat kerukunan beragama demi tetap tegaknya persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Kami mengajak seluruh komponen masyarakat dan umat beragama di Provinsi Papua untuk menolak segala bentuk eksploitasi isu SARA, intoleransi, radikalisme dan terorisme.
ADVERTISEMENT
5. Agar terorisme dan radikalisme tidak berkembang di Indonesia, kami mengharapkan agar pemerintah melakukan seleksi atas sekte-sekte atau bidat-bidat yang ada serta menindak tegas lembaga yang tidak sesuai dengan hukum perundang-undangan yang berlaku.

Lawan Terorisme

Deklarasi Damai dari Tanah Papua yang berisi 5 poin menolak terorisme. (Dok Polda Papua)
Ketua FKUB Papua, Pendeta Lipiyus Biniluk berterima kasih kepada kepolisian yang bekerja cepat, sesaat setelah ledakan bom di Gereja Katedral Makassar, langsung bisa mengungkap aktor dibalik aksi yang tidak manusiawi tersebut.
"Kami percaya kemampuan TNI-Polri sanggup mengatasi aksi terorisme di negeri ini. Tentunya hal ini didukung oleh semua tokoh lintas agama. Di Papua, kami sepakat jika ada indikasi keberadaan kelompok atau oknum radikalisme dan terorisme, maka semua komponen akan mengambil sikap, dalam hal ini akan dipulangkan keluar dari tanah Papua," jelasnya, Minggu (4/4).
ADVERTISEMENT
Ketua MUI Papua, KH. Syaiful Islam Al Payage mendukung kepolisian untuk mengusut tuntas dibalik sejumlah teror terorisme, termasuk unsur-unsur yang terlibat.
"Terkait keyakinan yang dianut oleh para pelaku teror ini, tidak ada kaitanya dengan agama Islam. Hal ini juga ditegaskan dalam fatwa MUI bahwa orang-orang yang mengikuti paham radikalisme hukumnya haram," katanya.
Ia menambahkan dalam ajaran Islam, tidak boleh menghilangkan nyawa orang yang tidak berdosa, apalagi menghancurkan ibadah orang lain. "Nilai inti dalam Islam adalah membawa rahmat bagi seluruh alam dan menyampikan Islam yang penuh damai dan juga toleransi tinggi," katanya.
Wakapolda Papua, Brigjen Pol. Eko Rudi Sudarto menegaskan masyarakat diminta untuk peduli terhadap lingkungannya masing-masing.
Istilahnya harus bisa jadi polisi untuk diri sendiri. Artinya, harus peka terhadap situasi dan kondisi di lingkungan masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Jika ada hal-hal yang mencurigakan, segera laporkan kepada aparat setempat agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Masyarakat harus bisa memberikan rasa aman bagi dirinya sendiri. Karena hal ini akan meminimalisir terjadinya atau keberadaan para oknum atau kelompok radikal dan terorisme," ujarnya.