Dinas Pendidikan Papua Minta Jaminan Keamanan Ujian Nasional di Nduga

Konten Media Partner
19 Februari 2019 12:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekolah darurat anak-anak Nduga di Wamena, Kabupaten Jayawijaya. (BumiPapua.com/Stefanus)
zoom-in-whitePerbesar
Sekolah darurat anak-anak Nduga di Wamena, Kabupaten Jayawijaya. (BumiPapua.com/Stefanus)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Dinas Pendidikan Provinsi Papua minta jaminan keamanan kepada Pemerintah kabupaten Nduga dan aparat keamanan, jelang ujian nasional (UN) yang mulai dilaksanakan Maret 2019, bagi para siswa yang akan melaksanakananya.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Elias Wonda mengakui ratusan anak sekolah yang ikut UN saat ini berada di Wamena. Dirinya telah mengutus Ketua Panitia UN untuk melihat langsung kondisi anak-anak di sana.
“Kami masih koordinasi dengan pemda setempat, apakah UN dilaksanakan di Wamena atau tetap di Nduga," katanya di Jayapura, Selasa (19/2).
Kata Elias, ancaman kelompok kriminal bersenjata (KKB) bisa datang kapan saja, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu, Ketua Panitia UN Tingkat Provinsi Papua, Laurens Wantik menyampaikan ada sekitar 406 siswa dari 12 distrik di Kabupaten Nduga yang saat ini mengungsi di Kota Wamena. Sebanyak 406 Siswa itu terdiri dari siswa tingkat SD, SMP dan SMA/SMK.
ADVERTISEMENT
“Kemungkinan UN akan dilaksanakan di Wamena, karena insiden Nduga termasuk Kejadian Luar Biasa (KLB), sehingga perlu tempat yang aman dalam pelaksanaan Prosedur Operasional Standar (POS) UN," jelasnya.
Laurens menyebutkan saat ini lokasi belajar mengajar di tempat pengungsian belum berjalan normal layaknya di sekolah. Sampai saat ini, relawan pendidikan masih memberikan pendampingan psikologi bagi siswa, sambil memberikan latihan. (Pratiwi)