Dinkes Papua Belum Temukan Penyakit Berat di Pengungsi Banjir Sentani

Konten Media Partner
20 Maret 2019 18:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pengungsi korban banjir bandang di Sentani saat mendatangi Posko Pengungsian di halaman Kantor Bupati Jayapura. (Foto Katharina)
zoom-in-whitePerbesar
Para pengungsi korban banjir bandang di Sentani saat mendatangi Posko Pengungsian di halaman Kantor Bupati Jayapura. (Foto Katharina)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua mengklaim, hingga saat ini, empat hari usai banjir bandang melanda Sentani dan sekitarnya di Kabupaten Jayapura, Sabtu malam (16/3) lalu, belum ditemukan penyakit berat dari para pengungsi korban banjir Sentani yang saat ini berada di posko pengungsian.
ADVERTISEMENT
“Tapi rata-rata para pengungsi korban banjir Sentani, terkena ISPA, diare dan beberapa penyakit ringan lainnya. Sedangkan untuk penyakit parah, sampai saat ini kami belum mendapatkan laporan. Dan saat ini tim medis sudah menangani korban yang terjangkit penyakit itu,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Aloysius Giay, Rabu (20/3).
Menurut Aloysius, pihaknya akan melakukan evaluasi dengan dinas kesehatan baik di provinsi, kabupaten, dan juga stake holder lainnya yang bergerak di bidang kesehatan, untuk mengetahui jika ada hal – hal penyakit lainnya yang terjadi d iluar posko-posko utama pengungsian. “Sehingga jangan sampai ada keluhan-keluhan di luar posko,” katanya.
Aloysius juga mengaku telah menyiapkan dua tenda darurat jika diperlukan korban untuk menjalani rawat inap. Dua tenda itu, satunya bisa digunakan untuk pemeriksaan lebih dalam setelah dilakukan pemeriksaan awal dan tenda satunya lagi bisa digunakan untuk rawat inap bagi pasien korban banjir Sentani.
ADVERTISEMENT
“Tim medis juga tetap melakukan pemeriksaan rutin kepada para korban banjir Sentani. Kami kerahkan seluruh tenaga medis sampai hari ini bersama beberapa rumah sakit untuk siaga,” jelas Aloysius.
Aloysius juga mengungkapkan, tim kesehatan membuat beberapa klaster agar penanganan korban banjir Sentnai ini bisa ditangani secara cepat dan tepat sasaran. Klaster itu diantaranya, penyediaan farmasi dan logistik tanggap darurat, sehingga ketersediaan obat-obatan tetap tersedia.
Juga ada klaster pelayanan kesehatan emergensi bagi semua rumah sakit, baik provinsi maupun kabupaten lintas sektor, kesdam, polda dan bidang kesehatan lainnya untuk menampung para korban jika ada hal-hal yang tak diinginkan.
“Kami menyediakan klaster bidang P2P pengendalian penyakit, baik yang dibawa maupun yang muncul. Ada juga tim kesehatan lingkungan, misalnya penyediaan air bersih MCK, MCK mobile dan juga klaster gizi penanganan khusus bagi ibu-anak selain dari masyarkat yang lain,” jelas Aloysius.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kata Aloysius, ada juga sub klaster identifikasih jenazah yang mana difokuskan di Rumah Sakit Bhayangkara. Lalu klaster survei jalan untuk meminimalisir penyakit-penyakit yang biasa. Sehingga penyakit-penyakit bawaan ataupun yang baru muncul ini bisa segera ditangani. (Pratiwi)