Ditembaki dari Ketinggian, Satu Anggota TNI di Perbatasan Papua Gugur

Konten Media Partner
30 Desember 2019 15:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situasi di RS TNI Marthen Indey, tempat jenazah Serda AR disemayamkan. (BumiPapua.com/Liza Indriyani)
zoom-in-whitePerbesar
Situasi di RS TNI Marthen Indey, tempat jenazah Serda AR disemayamkan. (BumiPapua.com/Liza Indriyani)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Dua anggota TNI Satuan Tugas (Satgas) Yonif 713/SatyaTama yang melakukan pengamanan di Pos perbatasan Indonesia dan Papua Nugini ditembaki oleh kelompok bersenjata, saat sedang mengambil logistik, di sekitar daerah Bewan ke daerah Kali Asin.
ADVERTISEMENT
Danrem 172/PWY, Kolonel Inf J Binsar P Sianipar menyebutkan awalnya 10 anggota 713, pagi tadi, Senin (30/12), saat hendak mengambil logistik dihadang dan ditembaki dari ketinggian oleh sekitar 4 orang di sekitar jembatan kayu yang menghubungkan Bewan dan Kali Asin yang terletak di Kabupaten Keerom, yang berbatasan dengan negara Papua Nugini.
Perjalanan dari Bewan ke Kali Asin, biasa ditempuh oleh prajurit TNI dengan berjalan kaki sekitar 5 kilometer, untuk pengambilan logistik.
“Dalam kejadian ini Serda Miftachur Rohmat meninggal dunia dan satu anggota lainnya, Prada Juwandhy Ramadhan yang saat itu bersama korban kena rekoset di pelipis,” kata Danrem, Senin (30/12) ketika ditemui di RS Marthen Indey Jayapura.
Danrem 172/PWY bersama Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw di RS Marthen Indey. (BumiPapua.com/Liza Indriyani)
Kata Danrem, Serda Miftachur Rohmat saat kejadian berada di barisan paling depan untuk menyeberangi jembatan kayu yang sudah rapuh.
ADVERTISEMENT
"Korban kena luka tembak pada bagian dada dan tembus belakang," jelasnya.
Danrem menambahkan, karena jembatannya sudah rapuh, maka dua-dua orang menyeberang secara bergantian melewati jembatan.
“Saat itu lah kelompok bersenjata menembaki anggota kami yang berada di bawah dan kelompok bersenjata ini letaknya pada ketinggian. Informasi yang saya dapat, ada 3-4 pucuk senjata yang dibawa oleh KKB ini,” jelasnya.
Jenazah sudah dievakuasi dengan helikopter dan berada di RS Marthen Indey Jayapura.
"Atas kejadian ini, Kodam Cenderawasih akan mengevaluasi proses dropping logistik kepada anggota pos TNI yang bertugas di daerah rawan," katanya.
Saat ini, pelaku diduga melarikan diri ke arah Papua Nugini. "Kami tetap akan berkoordinasi dengan pemerintah Papua Nugini degan upaya pengejaran terhadap pelaku, termasuk melokalisir kelompok bersenjata yang masuk ke Indonesia lewat jalur perbatasan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Danrem menyebutkan ada dugaan pelaku penembakan dari kelompok JP yang biasa disebut juga Markas Victory.