Sering Terjadi Kecelakaan, Penerbangan Lokal di Papua Perlu Diaudit

Konten Media Partner
19 Agustus 2018 15:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sering Terjadi Kecelakaan, Penerbangan Lokal di Papua Perlu Diaudit
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pesawat berbadan kecil yang biasa melayani pedalaman Papua. (BumiPapua.com/Lazore)
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Sistem transportasi penerbangan di Papua perlu diaudit. Terlebih banyaknya kecelakaan yang terjadi pada rute penerbangan lokal di Papua. Audit dilakukan untuk mengantisipasi atau mencari solusi, agar angka kecelakaan penerbangan di Papua dapat ditekan.
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi V DPR Papua, Yan Mandenas menuturkan hampir dua periode dirinya duduk di DPR Papua, belum pernah adanya audit soal sistem penerbangan di Bumi Cenderawasih.
“Saya belum pernah mendengar adanya audit dari penerbangan yang dikelola swasta ataupun missionaris. Paling tidak, ada pemeriksaan maintenance dan standar operasional pesawat," kata Mandenas.
Kemudian, laporan tahunan atau triwulan terkait dengan pelayanan operator penerbangan dalam mengatur frekuensi penerbangan di seluruh daerah di Papua juga tak ada.
“Harusnya dapat diperiksa, mana pesawat yang memenuhi standar dan mana yang tidak. Termasuk juga dengan pilot dan kondisi pesawat itu sendiri, harus ada pemeriksaan,” jelasnya.
Dirinya menyebutkan pada sebuah kecelakaan pesawat, bisa saja dikarenakan kecelakaan murni ataupun kesalahan dari manusia itu sendiri.
ADVERTISEMENT
“Banyak penerbangan di Papua ini dipaksakan, meski tak memenuhi standar operasional. Misalnya kadang cuaca buruk, angin kencang, tetap saja pesawat dipaksakan terbang dan akhirnya terjadi hal tak diinginkan,” ujarnya.
Pemeriksaan rutin ini harusnya dilakukan oleh Dinas Perhubungan ataupun dengan lembaga independen dan hasilnya harus diketahui oleh pubik.
"Pengaturan soal pemberitahuan cuaca juga harus ada pada setap penerbangan di Papua. Sebab, dugaan saya banyak pesawat berbadan kecil yang belum diperiksa dalam kelayakan penerbangannya,” jelasnya.
Kecelakaan terakhir yang menimpa penerbangan di Papua adalah pesawat Dimonim Air dengan nomor lambung PK-HVQ dengan rute Tanah Merah, Kabupaten Boven Digul ke Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang. Pesawat yang membawa 9 orang penumpang, sempat dinyatakan hilang kontak pada 11 Agustus 2018 dan baru ditemukan pagi harinya pada 12 Agustus 2018 di Gunung Menuk, Kabupaten Pegunungan Bintang. Dalam kejadian ini, 8 orang dinyatakan meninggal dan satu orang selamat.
ADVERTISEMENT
(Imelda)