TNI-Polri Kejar KKSB di 6 Kabupaten Pegunungan Tengah Papua

Konten Media Partner
19 September 2018 9:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
TNI-Polri Kejar KKSB di 6 Kabupaten Pegunungan Tengah Papua
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kepala Penerangan Kodam Cenderawasih, Kolonel Inf M. Aidi (Dok:PendamCenderawasih)
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Satuan Tugas (Satgas) Penegakan Hukum TNI-Polri masih terus melakukan pengejaran terhadap kelompok kriminal sipil bersenjata (KKSB) yang ada di Provinsi Papua.
ADVERTISEMENT
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf. M. Aidi, mengatakan pendekatan teritorial berupa pembinaan masyarakat dan pendekatan sosial terhadap anggota KKSB masih jadi prioritas. Meskipun, kata dia, anggota KKSB terus melakukan penyerangan terhadap aparat keamanan dan masyarakat sipil.
“Jika sampai terjadi kontak senjata, berarti ini (cara keras) adalah pilihan terakhir,” kata Aidi, Rabu (19/9).
Pengejaran terhadap anggota KKSB dilakukan di 6 kabupaten, yaitu Mulia, Ilaga, Tiom, Nduga, Tembagapura, dan Lanny Jaya. KKSB, kata dia, sampai saat ini dianggap sebagai kelompok yang melakukan perbuatan melawan hukum karena mengancam integrasi bangsa.
Dia juga menanggapi pernyataan oknum pendeta yang mengatasnamakan Gereja agar TNI-Polri menghentikan aksi pengejaran KKSB di wilayah Lanny Jaya. Pendeta itu, lanjutnya, juga meminta pemerintah untuk menarik seluruh personel TNI-Polri dari wilayah pegunungan Papua.
ADVERTISEMENT
“Indonesia adalah negara yang berdaulat. Oleh karena itu, negara menempatkan aparat TNI-Polri di mana saja di seluruh wilayah NKRI. Amerika saja menempatkan pasukan marinirnya di Darwin, Australia, jelas-jelas bukan negaranya, kok tidak diprotes?" kata Aidi.
"Sedangkan TNI-Polri bertugas di wilayah negaranya sendiri, kenapa mesti diributkan?” lanjutnya.
Dia menjelaskan sejumlah aksi penyerangan KKSB yang pernah terjadi, di antaranya penyanderaan ribuan warga sipil di Tembagapura yang diikuti pembakaran rumah sakit, gedung sekolah, dan puluhan rumah warga. Selain itu juga menyerang pekerja jalan yang bertugas membuka akses pedalaman Papua.
KKSB, lanjut Aidi, juga pernah menyerang pesawat sipil yang berfungsi mendistribusikan kebutuhan masyarakat di pedalaman pegunungan Papua.
(Katharina)