Fakta Dibalik Sekolah di Sentani Tak Memiliki Meja dan Kursi

Konten Media Partner
21 Oktober 2022 17:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa SD Negeri Sentani yang beljar di lantai karena tak memiliki meja dan kursi. (BumiPapua.com/Katharina)
zoom-in-whitePerbesar
Siswa SD Negeri Sentani yang beljar di lantai karena tak memiliki meja dan kursi. (BumiPapua.com/Katharina)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- SD Negeri Sentani di Kabupaten Jayapura tak memiliki kursi dan meja untuk para siswanya. Akhirnya, proses belajar mengajar dilakukan dengan melantai.
ADVERTISEMENT
Terdapat 4 kelas yang tak memiliki meja dan kursi, yakni kelas II, III, IV dan V dengan jumlah siswa pada 4 kelas tersebut 100-an orang lebih.
Kepala Sekolah SD Negeri Sentani, Luciah Viktoriana Kopeuw telah memberitahukan kondisi ini kepada dinas pendidikan setempat. Bahkan Komite Sekolah telah menyurati DPRD. Namun, masalah ini juga tak mendapat respons yang baik.
"Orang tua siswa mengambil kebijakan membawa meja gambar dengan menyiapkan karpet untuk anak-anak belajar. Namun, anak-anak tetap tak nyaman belajar dengan melantai," jelasnya.
Bangunan SD Negeri Sentani merupakan bangunan baru yang dibangun pemerintah daerah. Letaknya berdekatan dengan Bandara Sentani. Sebelumnya para siswa menempati sekolah lama di Jalan Yabaso Sentani dengan menggunakan enam ruangan dengan 12 rombongan belajar.
ADVERTISEMENT

Pemda Tanggapi Fasilitas Sekolah

SD Negeri Sentani minim kursi dan meja. (BumiPapua.com/Katharina)
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayapura, Hana Hikoyabi menjelaskan minimnya meja dan kursi di sekolah itu dikarenakan terjadi penambahan jumlah ruang kelas di gedung baru.
"Fasilitas meja dan kursi yang dipindahkan dari bangunan lama hanya cukup untuk 6 ruang kelas, sehingga 6 ruang baru masih kosong," kata Hana, Jumat (21/10/2022).
Hana menjelaskan di gedung lama, ruangan kelas hanya 6 ruang. Namun, SD Negeri Sentani dengan gedung baru di kawasan Dunlop Sentani memiliki 12 ruang kelas.
Hana Hikoyabi menepis isu miring tentang tidak adanya perhatian dari pemerintah terhadap dunia pendidikan. Sebaliknya, kata dia, Pemerintah Jayapura telah menganggarkan penambahan fasilitas belajar meja kursi melalui dana Induk dan rencananya akan segera dilengkapi dalam tahun ini.
Siswa SD Negeri Sentani yang belajar dengan melantai di kelasnya. (BumiPapua.com/Katharina)
"Kita tidak abaikan, karena pendidikan tetap menjadi prioritas sesuai visi pertama Bupati Kabupaten Jayapura yaitu Jayapura yang berkualitas, ramah dan sejahtera," kata Hana Hikoyabi.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, Tedd Mokay menyebutkan bahwa kondisi itu terjadi karena penerimaan siswa yang melebihi daya tampung sekolah saat masih menggunakan bangunan sekolah lama.
Kondisi ini, kata Tedd, memaksa pihak sekolah membagi waktu belajar pagi dan siang saat menggunakan bangun sekolah lama. Sementara saat menempati bangunan sekolah yang baru, pihak sekolah hanya memberlakukan belajar pagi.
"Ini masalahnya kenapa menerima siswa melebihi daya tampung dan mengubah waktu belajar dari pagi dan siang ke pagi. Ini yang mengakibatkan anak-anak harus duduk di lantai," kata Tedd Mokay.