Gunakan Pesawat Hercules TNI, 33 Pengungsi Nduga Tiba di Wamena

Konten Media Partner
20 Juli 2018 18:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunakan Pesawat Hercules TNI, 33 Pengungsi Nduga Tiba di Wamena
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Saat 33 pengungsi Nduga tiba di Bandara Wamena menggunakan pesawat Hercules TNI. (Foto Stefanus Tarsi)
ADVERTISEMENT
Wamena, BUMIPAPUA.COM – 33 orang pengungsi warga Kabupaten Nduga, Provinsi apua, akhirnya tiba di Bandara Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pada pukul 16.10 WIT, Jumat (20/7). Mereka tiba menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU dari Bandara Mopah, Kabupaten Merauke.
Sebelumnya, 33 orang yang mengungsi dari Nduga akibat adanya baku tembak aparat keamanan dengan kelompok kriminal sipil bersenjata (KKSB) di Kabupaten Nduga beberapa waktu lalu. Mereka sebelumnya sempat menginap sehari di Merauke, setelah mereka keluar dari Nduga lewat Agats, Kabupaten Asmat, menggunakan kapal laut.
Ketua Rombongan Pengungsi, Depius Telenggen, mengakui dirinya bersama rombongan yang lain melakukan pengungsian dari Kabupaten Nduga pasca-kejadian baku tembak antara aparat keamanan dengan KKSB.
“Kejadian ini juga sebelumnya terjadi penembakan dua pesawat, yaitu Demonim Air dan Trigana Air oleh KKSB di Bandara Kenyam, Nduga. Sehingga hal itu juga banyak masyarakat lebih memilih mengungsi keluar Nduga,” kata Depius kepada wartawan saat tiba di Bandara Wamena, Jumat (20/7).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, rombongan masyarakat keluar dari Kenyam, ibukota Kabupaten Nduga, sejak Jumat (13/7) menuju Batas Batu, daerah perbatasan Kabupaten Nduga dengan Kabupaten Asmat. Lalu mereka naik perahu ke Asmat, tetapi sempat bermalam di Sawaerma dan besoknya pukul 5 pagi ke Agats, Asmat.
“Setelah tiba di Agats Selasa (17/7) kami sempat ditampung Pemda Asmat. Keesokannya, Rabu (18/7), ke Merauke menggunakan kapal. Tiba di Merauke pada Kamis (19/7). Sempat bermalam yang ditampung Pemda Merauke dan Jumat (20/7) naik pesawat Hercules ke Wamena,” katanya.
Menurut Depius, jumlah rombongannya semula ada 43 orang yang keluar dari Nduga mengungsi ke Agats, Asmat. Tapi di tengah jalan ada yang ke Jayapura dan juga Timika, Kabupaten Mimika.
ADVERTISEMENT
“Jadi sisanya hanya 33 orang ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya ini,” katanya.
Depius mengaku sepanjang perjalanan rombongannya keluar dari Nduga, mereka diperlakukan baik oleh pihak TNI, Kepolisian, dan pemda setempat. “Kami berencana akan kembali ke Kenyam, Nduga, jika memang situasi sudah aman karena saya dan yang lain juga kebanyakan kerja di sana,” katanya. (Stefanus Tarsi)