Guru Ngaji di Merauke Mengaku Sodomi 6 Kali Muridnya

Konten Media Partner
16 September 2020 14:13 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
LM, seorang guru mengaji di Merauke  yang diduga sebagai pelaku sodomi. (BumiPapua.com/Abdel Syah)
zoom-in-whitePerbesar
LM, seorang guru mengaji di Merauke yang diduga sebagai pelaku sodomi. (BumiPapua.com/Abdel Syah)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Seorang guru ngaji di Merauke mengaku 6 kali lakukan sodomi kepada muridnya.
ADVERTISEMENT
Pria berinisial LM (24) ditangkap pada salah satu pesantren di Merauke. LM diduga melakukan sodomi kepada muridnya yang berumur 14 tahun.
Kanit PPA Polres Merauke, Ipda Sinthia Lelimarna menjelaskan LM dilaporkan oleh orangtua korban, terkait dugaan sodomi terhadap anak lelakinya yang baru duduk di kelas 2 SMP.
Sinthia menjelaskan perlakuan guru mengaji terhadap anak muridnya dilakukan sejak Januari hingga Agustus 2020. Pelaku diduga melakukan sodomi di pesantren tempat dirinya mengajar.
"Pengakuan pelaku, ia melakukan sodomi sudah 6 kali. Pelaku menyebutkan melakukan tindakan itu karena sayang kepada korban," ungkap Sinthia Rabu, (16/9)
Sinthia menambahkan terungkapnya kasus ini setelah korban dianiaya oleh pelaku karena korban dianggap berasalah saat proses belajar mengajar.
ADVERTISEMENT
"Usai dihukum oleh pelaku, lalu sakit dan korban pulang ke rumahnya di Distrik Kurik. Saat dirawat oleh orangtuanya, korban menceritakan perlakukan gurunya itu. Nah, dari situlah kasus ini mulai terungkap. Ibu korban lalu melaporkan kejadian tersebut kepada polisi," ujar Sinthia.
Saat akan ditangkap, pelaku sempat melarikan dari pesantren dan bersembunyi di rumah kerabatnya di Distrik Tanah Miring, Merauke.
"Pelaku sudah ditahan dan dalam proses pengambilan keterangan lanjutan. Atas tindakannya, pelaku dikenakan UU perlindungan anak," jelasnya.
Saat ditemui wartawan, LM mengaku menyesal atas perbuatannya. Ia minta maaf kepada pengurus pesantren. Ia pun sempat meneteskan air mata saat diwawancara wartawan.