Heli TNI Diduga Ditembaki saat Jemput Hasil Pemungutan Suara di Mimika

Konten Media Partner
18 April 2019 19:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi helikopter (Dok: Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi helikopter (Dok: Kumparan)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Helikopter jenis bell milik TNI Angkatan Darat (AD) diduga ditembaki orang tak dikenal saat akan mengambil logistik hasil pemungutan suara di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua, pada Kamis (18/4).
ADVERTISEMENT
Komandan Kodim 1710/Mimika, Letkol Inf Pio L Nainggolan, menjelaskan berdasarkan informasi yang diterimanya terdengar dua kali tembakan ke arah lapangan terbang Distrik Alama.
“Kami bersyukur tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Kami angkut 28 orang keluar dari Distrik Alama, di antaranya 6 orang penyelenggara di distrik itu juga sudah berada di Kota Timika,” kata Pio saat menjelaskan kronologi peristiwa itu didampingi Kepala Polres Mimika, AKBP Agung Marlianto; dan Danlanal Timika, Letkol Laut (P) Yadi Mulyadi, Kamis (18/4).
Dia mengatakan penembakan ke arah anggota TNI sudah terjadi saat penjemputan logistik beserta penyelenggara dan pihak keamanan di Distrik Alama sekitar pukul 06.00 WIT.
Penembakan kembali terjadi yang mengarah ke pesawat perintis Susi Air sekitar pukul 08.00 WIT. Kemudian juga terjadi saat helikopter Penerbad yang akan menjemput tim pengamanan, penyelenggara pemilu, dan logistik di Distrik Alama.
ADVERTISEMENT
“Namun bukan heli kita yang ditembak, tapi ada gangguan tembakan. Jaraknya juga jauh. Dua kali tembakan,” kata Pio.
Anggota TNI yang bertugas sempat memberikan tembakan balasan. Lalu sekitar pukul 11.00 WIT, direncanakan penjemputan dengan berkoordinasi dengan komando atas. Setelah izin diberikan, 2 heli dipersiapkan beserta kru dan tim pengamanan.
“Pukul 14.35 WIT, dua heli mendarat di Distrik Alama. Kemudian kita lakukan evakuasi ke Distrik Agimuga. Kebetulan di Distrik Agimuga tempat yang lebih kondusif, karena terdapat koramil, polsek dan Pos Yonif 754,” ujar Pio.
Pio mengatakan proses evakuasi berjalan dua kali yakni pulang-pergi ke Distrik Alama dan berhasil mengevakuasi 28 orang dalam keadaan sehat. 28 orang itu terdiri dari 2 personel TNI AD Kodim 1710, 7 orang Brimob Yon B Timika, 13 anggota Polres, serta 6 orang penyelenggara, baik itu petugas KPPS dan pendukung dari Trans Timika.
ADVERTISEMENT
“Kecuali yang 7 personel dari Yon B Brimob Timika mereka masih ada di Disrik Agimuga karena dua shorty helly yang terakhir tidak bisa kembali mengingat cuaca tak mendukung. Rencananya akan dijemput besok pagi dengan heli Penerbad yang sama,” jelas Pio.
Dalam proses evakuasi tersebut, kata Pio, kru memprioritaskan para petugas dan surat C1 berisi hasil pencoblosan. Namun logistik lainnya seperti kotak suara masih berada di Distrik Alama.
“Kotak-kotak suara belum diangkut sebab volumenya yang sulit dibawa, tapi jika memang harus dibawa akan dicarikan waktu yang lebih kondusif untuk dilakukan pengambilan,” papar Pio.
Berdasarkan informasi yang diterima BumiPapua.com menyebut Heli Penerbad Bell 412/HA-5177 ditembaki saat melakukan pengambilan logistik di Distrik Alama. Komisioner Bawaslu Papua, Ronald Manoach, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Ronal mengatakan helikopter ditembak sebanyak delapan kali.
ADVERTISEMENT
“Yang ditembaki heli dengan Penerbad. Ini daerah merah, sehingga pihak ketiga tak berani untuk masuk ke daerah sana, sehingga TNI/Polri yang mengambil alih pendistribusian dan penjemputannya,” ujar Ronald.
Namun pernyataan berbeda diutarakan Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Aidi, yang membantah terjadinya penembakan terhadap helikopter tersebut, bahkan suara tembakan yang dimaksudkan diragukan, sebab diduga merupakan suara helikopter yang sangat bising.
“Tidak ada penembakan, yang ada pada saat heli pertama berangkat ke Distrik Alama terdengar suara seperti tembakan satu kali dari jarak jauh, tapi belum bisa dipastikan apakah itu suara tembakan atau bukan. Berikutnya berangkat lagi sekaligus 2 heli jenis Bell milik TNI-AD ke Alama untuk menjemput logistik dan petugas, semua kembali dalam keadaan aman,” jelas Aidi. (Liza)
ADVERTISEMENT