Curah Hujan Tinggi Sebabkan Banjir dan Longsor di Jayapura

Jalan alternatif ambles sekitar 15 meter, sehingga akses jalan terputus, tak bisa dilalui kendaraan. (Dok: istimewa)

Jayapura, BUMIPAPUA.COM - Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Kota Jayapura dan sekitarnya sejak Sabtu (5/1) hingga Minggu (6/1) menyebabkan sejumlah titik di Kota Jayapura terkena banjir dan longsor.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura, kawasan Entrop menjadi salah satu daerah yang dilanda banjir, di antaranya Distrik Jayapura Selatan, Papua Trade Center (PTC) Entrop, Pasar Youtefa Abepura, dan SMA 4 Entrop beserta 80 rumah warga di sekitarnya.

Banjir juga sempat melanda pemukiman penduduk di Organda, Abepura. Namun pada Minggu pagi ini, air di lokasi banjir sudah surut dan tak ada genangan.

Sementara itu, longsor terjadi di samping Kantor Wali Kota Jayapura. Jalan alternatif yang biasa digunakan warga setempat untuk ke Jayapura ambles sekitar 15 meter ke bawah, menyebabkan akses jalan terputus sepanjang kira-kira 8 meter.

Kemudian, ada tiga titik longsor di jalan alternatif dari Jalan Wali Kota ke arah Waena. Jika tak segera ditangani, kemungkinan longsor bisa semakin parah.

BPDB setempat juga menyebutkan pemukiman penduduk di sekitar Pusdiklat Kotaraja Dalam, Kota Jayapura, juga dilanda longsor, termasuk pemukiman padat penduduk di Angkasa.

"Jalan di samping wali kota itu tak bisa dilalui dan ditutup sementara. Kami meminta warga setempat tetap waspada dengan masih tingginya curah hujan dan angin kencang di sekitar Kota Jayapura," kata Kepala BPBD Kota Jayapura, Bernard Lamia, Minggu (6/1).

BPBD Jayapura mengatakan bahwa tak ada korban jiwa dalam musibah kali ini. Namun, warga setempat diminta untuk tetap waspada dan menjauhi lokasi rawan longsor.

Banjir di pusat perbelanjaan PTC Entrop, Kota Jayapura. (BumiPapua.com/Katharina)

Isu Tsunami

Di tengah hujan deras yang melanda Kota Jayapura, muncul isu hoaks mengenai tsunami, yang disebarkan oleh oknum tidak bertanggung jawab lewat media sosial Whatsapp.

"Info (tsunami) berawal sekitar pukul 03.00 WIT dini hari tadi, dari anak-anak muda di Hamadi yang juga berteriak-teriak akan ada tsunami, warga panik dan langsung mencari tempat yang lebih tinggi," jelas Bernard.

Lanjut Bernard, sejumlah lokasi yang sempat didatangi warga di antaranya adalah Masjid Hamadi, pelataran Kantor Wali Kota Jayapura, dan Kodam Cenderawasih.

"Tapi pagi tadi warga sudah mulai kembali ke rumah masing-masing. Saya minta warga tak terpengaruh dengan isu yang disebarkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Apalagi, BMKG setempat telah menyebutkan isu tsunami di Jayapura adalah hoaks," kata Bernard. (Katharina)